Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiktok Comeback via Tokopedia (GOTO), Strategi Bakar Uang Menyala Lagi

Persaingan bisnis e-commerce diprediksi akan semakin ketat setelah anak usaha ByteDance, TikTok, memutuskan untuk berinvestasi di Tokopedia.
Seorang pengemudi pengiriman Gojek mengambil pesanan PT Tokopedia di pusat pemenuhan di Jakarta, Indonesia, pada Senin, 12 Desember 2022. - Bloomberg/Dimas Ardian
Seorang pengemudi pengiriman Gojek mengambil pesanan PT Tokopedia di pusat pemenuhan di Jakarta, Indonesia, pada Senin, 12 Desember 2022. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -- Persaingan bisnis e-commerce diprediksi akan semakin ketat pada beberapa bulan mendatang setelah anak usaha ByteDance, TikTok, memutuskan untuk berinvestasi di Tokopedia.

JP Morgan bahkan menyebut rivalitas antara pemain e-commerce  kemungkinan akan semakin ketat dalam enam bulan ke depan dalam risetnya yang dipublikasi sebelum transaksi TikTok dan Tokopedia terjadi.

Alhasil, TikTok merogoh kocek dalam dengan mengeluarkan US$1,5 miliar untuk mendapatkan 75% kepemilikan saham di Tokopedia.

Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario menyoroti suntikan modal TikTok ke Tokopedia sebagai langkah untuk memperkuat modal dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor. "Ini bukan akuisisi saham tetapi Tokopedia melakukan rights issue yang diambil oleh TikTok. Hal ini untuk meningkatkan modal dan memperbesar kapasitas Tokopedia," ujarnya pada Selasa (12/12/2023).

Menurutnya, dalam 3 kuartal sebelumnya persaingan antar e-commerce mengendur karena masing-masing pemain fokus pada profitabilitas. "Semuanya kompak mengurangi bakar uang, dan berlomba mencapai profit," ujarnya.

Namun, strategi tersebut tak berlangsung lama karena TikTok shop agresif melakukan penetrasi di bisnis e-commerce global, termasuk di Indonesia. TikTok Shop mencatatkan pertumbuhan gross merchandise value (GMW) tercepat di kala pemain lain mencatatkan perlambatan. Hal ini bahkan mendorong pemain besar lain, seperti Shopee, Lazada dan Tokopedia untuk kembali bakar uang.

Berdasarkan data Momentum Works, gross merchandise value (GMV) TikTok di ASEAN mencapai US$4,4 miliar pada 2022 lalu. Sementara di Indonesia TikTok mencetak GMV US$2,5 miliar. TikTok duduk di urutan ke lima, meski baru berumur 1 tahun, dibandingkan kompetitor yang sudah berumur hampir 10 tahunan.

"Mungkin kita akan melihat lagi banyak promo-promo e-commerce demi meningkatkan GMV. Semuanya akan kembali bakar uang apabila tidak mau pangsa pasarnya tergerus. Pada titik ini, GOTO bisa merasa aman karena bisnis e-commerce disokong penuh Tiktok," ujarnya.

Menurut analis Pintraco Sekuritas Rio Febrian Tokopedia akan mendominasi persaingan karena disokong oleh TikTok. Tokopedia akan mendapatkan pengguna untuk promosi barang secara eksklusif melalui pengguna aktif TikTok di Indonesia yang mencapai sebanyak 113 juta pengguna.

Selain itu, Tokopedia mendapatkan amunisi baru sebanyak Rp24 triliun hasil injeksi modal dari TikTok. Dengan demikian, GOTO tidak perlu menyuntikkan modal untuk menambah biaya promosi atau bakar uang.

Lebih rinci dia menjelaskan, setelah transaksi dilakukan maka beban operasional Tokopedia termasuk dalam promosi tak lagi dicatat di laporan keuangan GOTO, melainkan di TikTok. Pendapatan Tokopedia juga akan terkonsolidasi di TikTok.

Namun ada sebagian pendapatan Tokopedia yang menjadi bagian dari GOTO, yakni pendapatan komisi dari transaksi platform. Meski belum diumumkan berapa besarannya, namun komisi ini akan mengalir secara rutin dan berulang ke GOTO seiring pertumbuhan Tokopedia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper