Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Cuan Hartono, Orang Terkaya RI Pemilik Grup Djarum

Pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih bertahan pada posisi pertama orang terkaya RI pada 2023 versi Forbes.
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group. Pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih bertahan pada posisi pertama orang terkaya RI pada 2023 versi Forbes. Bloomberg/Dimas Ardian
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group. Pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih bertahan pada posisi pertama orang terkaya RI pada 2023 versi Forbes. Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih bertahan pada posisi pertama orang terkaya RI pada 2023 versi Forbes.

Pundi-pundi cuan keduanya pun mengalir dari berbagai lini bisnis, mulai dari rokok Djarum, Bank BCA (BBCA), hingga Blibli.com (BELI).

Jika diakumulasikan, total kekayaan Duo Hartono itu mencapai US$48 miliar atau sekitar Rp744,19 triliun (kurs jisdor Rp15.504 per dolar AS).

"Meskipun kekayaan gabungan mereka hanya tumbuh sedikit menjadi US$48 miliar, Robert Budi dan Michael Hartono tetap bertahan di posisi pertama," tulis laporan Forbes dikutip Kamis, (7/12/2023).

Sebagai informasi, Robert dan Michael Hartono merupakan anak dari pendiri perusahaan rokok kretek Djarum, Oei Wie Gwan. Keduanya mulai membangkitkan usaha rokok kretek tersebut setelah sang ayah meninggal dunia. 

Di bawah kendali duo Hartono, Grup Djarum melebarkan sayap mulai tahun 1972 dengan melakukan ekspor dan melakukan produksi menggunakan mesin pada 1981 hingga menjadi perusahaan rokok terbesar di Tanah Air. Beberapa produk Djarum yang dikenal masyarakat yakni Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, hingga Djarum Black. 

Pundi-pundi cuan Hartono bersaudara juga mengalir dari lantai Bursa, dengan menjadi pemegang saham pengendali di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Adapun, BBCA merupakan emiten terbesar di BEI dengan kapitalisasi pasar Rp1.074 triliun.

Ditinjau kinerja keuangannya, BBCA berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun pada kuartal III/2023 atau naik 25,8% secara tahunan (yoy). 

Di lain sisi, kinerja saham BBCA hanya naik 2,92% secara year-to-date (ytd) dari posisi Rp8.550 per saham pada 2 Januari 2023 ke level Rp8.800 per Rabu, (6/12/2023).

Aliran kekayaan keduanya juga datang dari emiten telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) yang perdana melantai di BEI pada 8 Maret 2010 dengan menggalang dana Rp117,84 miliar kala itu. 

Kinerja keuangan terakhir, TOWR mencetak laba bersih sebesar Rp2,42 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini merosot 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,55 triliun. Kinerja saham TOWR juga turun 17,39% ytd dari posisi awal tahun di level Rp1.150 per saham ke level Rp950 per saham.

Selanjutnya, Hartono bersaudara juga pemilik Blibli.com di bawah PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) yang melantai di BEI pada November 2022 dengan meraup dana Rp8 triliun atau capaian dana terbesar kedua untuk IPO sepanjang 2022.

Kinerja saham BELI juga terpantau naik 2,12% secara ytd dari posisi Rp470 per saham pada 2 Januari 2023 ke level Rp480 per saham pada 6 Desember 2023.

Emiten milik Duo Hartono lainnya yang menyumbang kekayaan mereka yaitu jaringan ritel Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR). Saham SUPR melesat 17,35% secara ytd, sedangkan saham RANC terkoreksi 15,34% ytd.

Tak ketinggalan, Hartono bersaudara juga mendiversifikasi bisnisnya ke sektor elektronik melalui PT Hartono Istana Teknologi (Polytron). Selain itu mereka mendirikan perusahaan modal ventura GDP Venture dengan berbagai portofolio investasi mentereng seperti Gojek, Blibli, Halodoc, Tiket.com, 88rising, IDN Times, Kumparan, Narasi, hingga Visinema.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper