Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Listing Perdana, Saham Koka Indonesia (KOKA) Sempat Cicipi ARA

Saham KOKA naik 34,37 persen ke posisi Rp172 per saham dari harga IPO-nya sebesar Rp128 per saham.
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/10/2023)/Bisnis-Rizqi Rajendra.
Jajaran direksi PT Logisticsplus International Tbk. (LOPI) dan PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) saat penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/10/2023)/Bisnis-Rizqi Rajendra.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham jasa konstruksi gedung PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) dibuka menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) di posisi Rp172 pada hari perdananya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (11/10/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB, saham KOKA yang sebelumnya dikabarkan oversubscribed hingga 134,24 kali. Saham KOKA naik 34,37 persen ke posisi Rp172 per saham dari harga IPO-nya sebesar Rp128 per saham.

Hingga pukul 09.01 WIB, KOKA telah bergerak di rentang Rp135-Rp172 per saham. Sebanyak 140,18 juta saham diperdagangkan dalam 11.770 kali transaksi. Nilai transaksi yang tercatat juga sebesar Rp21,99 miliar. Kapitalisasi pasar KOKA tercatat sebesar Rp420,62 miliar.

Direktur Utama Koka Indonesia Gao Jing menyampaikan perseroan memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan kompetitor. Salah satunya perseroan tergabung dalam China-Indonesia Trade Associaton, sehingga perseroan memiliki jaringan yang kuat dengan para perusahaan-perusahaan asing yang berpotensi menjadi klien KOKA.

“Selain itu, teknologi yang kami terapkan di Indonesia merupakan yang termutakhir dan didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten baik dari luar maupun dalam negeri. Hal ini yang membedakan KOKA dari para pesaingnya, sehingga kinerja kami selama 2 tahun terakhir dapat tumbuh secara signifikan,” jelas Gao.

Jumlah saham KOKA yang dilepas dalam IPO ini adalah sebanyak 715,33 juta saham baru yang mewakili 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp128 per saham. Dengan demikian KOKA memperoleh dana sebesar Rp91,5 miliar dan kapitalisasi pasar sebesar Rp366 Miliar.

Dana yang dihimpun dari hasil IPO akan digunakan sekitar 17 persen untuk belanja modal meliputi pengadaan alat berat baru, dan sisanya sekitar 83 persen akan digunakan untuk modal kerja meliputi pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper