Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) memutuskan untuk menebar dividen tahun buku 2022 sebesar US$41,29 juta atau sekitar Rp638,60 miliar (kurs jisdor Rp15.464 per dolar AS) kepada pemegang saham.
Pembagian dividen tersebut diputuskan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) HEXA yang digelar pada Selasa, (26/9/2023).
Adapun, dividen payout ratio (DPR) sebesar 80 persen dari laba bersih HEXA tahun buku 2022 sebesar US$51,62 juta atau sekitar Rp798,26 miliar.
Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 840 juta saham, maka dividen per saham yang akan diterima pemegang saham sekitar Rp760,24 per saham.
Direktur Keuangan HEXA, Yoshendri mengatakan jadwal pembagian dividen akan diinformasikan selanjutnya atau paling lambat sebulan setelah tanggal RUPS. Selain itu, terkait sumber pembayaran dividen diupayakan berasal dari dana kas internal perseroan terlebih dahulu.
"Mengenai dividen ini kami akan berusaha semaksimal mungkin pembayarannya dari dana internal dulu, nanti memang kalau dirasa kurang, baru kami cari pendanaan dari luar. Kalau kami ada kebutuhan yang lebih besar, kami akan mencari sumber pendanaan dari luar," ujarnya dalam paparan publik Selasa, (26/9/2023).
Baca Juga
Selain pembagian dividen, RUPS HEXA juga menyetujui penambahan 7 kegiatan usaha baru perseroan yang mencakup sewa alat berat dan penyewaan properti.
Dari penambahan 7 kegiatan usaha baru tersebut, HEXA menggelontorkan investasi senilai US$52,16 juta atau sekitar Rp802,5 miliar, yang akan dilakukan selama 5 tahun untuk pembelian aset Hitachi Excavator dan BELL Articulated Dump Truck.
"Sesuai rencana kami sampai 5 tahun ke depan investasi US$52,16 juta secara bertahap, jadi kurang lebih sekitar US$10 juta per tahun. Kami harapkan dengan adanya ekspansi usaha di sektor rental ini dapat meningkatkan kontribusi dari sisi revenue dan net income," pungkas Yoshendri.
Menilik kinerja keuangannya, HEXA mencatatkan penghasilan neto senilai US$630,4 juta atau setara Rp9,45 triliun di kuartal I/2023. Penghasilan neto ini meningkat 36,10 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar US$463,2 juta.
Penghasilan HEXA didominasi oleh penjualan alat berat ke pihak ketiga sebesar US$369,20 juta, penjualan suku cadang ke pihak ketiga US$132,9 juta, jasa pemeliharaan dan perbaikan US$69,6 juta, dan jasa penyewaan alat berat US$7,11 juta.
Akan tetapi, laba tahun berjalan HEXA tercatat tergerus menjadi US$51,62 juta pada kuartal I/2023. Laba tahun berjalan ini tergerus 6,29 persen dari US$55,08 juta pada kuartal I/2022.
Sebagai informasi, kinerja HEXA per kuartal I/2023 merupakan kinerja full year tahun buku 2022. HEXA menggunakan tahun fiskal periode April 2022-Maret 2023 karena mengikuti induk usahanya Grup Hitachi Jepang.