Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Pelindo (IPCC) Prediksi Kinerja 2024 Moncer Berkat Mobil Listrik

Anak usaha Grup Pelindo, IPCC menyiapkan penanganan untuk kendaraan listrik seperti penyediaan fasilitas pendukung stasiun pengisian daya di area terminal.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) memproyeksikan kinerja hingga 2024 akan moncer, seiring dengan upaya pemerintah yang tengah menggenjot ekosistem kendaraan listrik sehingga perdagangan mobil listrik diprediksi akan meningkat.

Adapun, IPCC telah melakukan ekspansi dalam ekosistem terminal kendaraan seperti pengangkutan mobil, pelayaran, dan Pre Delivery Center (PDC). Perseroan juga memperluas jangkauan wilayah terminal kendaraan seperti Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, dan pelabuhan lain yang potensial.

"Dukungan pemerintah kepada produsen dalam pengembangan kendaraan listrik semakin membuka potensi peningkatan perdagangan kendaraan," ujar manajemen IPCC dalam materi paparan publik di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu, (6/9/2023).

Tak hanya itu IPCC juga akan menyiapkan penanganan untuk kendaraan listrik seperti penyediaan fasilitas pendukung stasiun pengisian daya di area terminal.

Untuk memperluas layanan operasional bongkar muat kendaraan di pelabuhan, IPCC menjajaki kerja sama dengan berbagai produsen mobil. Salah satunya yaitu dengan pabrikan Hyundai yang telah berinvestasi secara signifikan di Indonesia dengan membangun pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat, serta berniat untuk memindahkan basis Asia Pasifik ke Indonesia.  

"Selain Hyundai, IPCC juga membuka kerja sama dengan produsen mobil lain seperti Suzuki, Isuzu, Toyota, dan lainnya," katanya.

Ditinjau berdasarkan pengangkutan kargo, sepanjang periode Januari-Juli 2023, IPCC telah mengangkut kendaraan ekspor completely built up (CBU) sebanyak 215.486 unit, atau naik 18,92 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebanyak 181.191 unit. 

Sedangkan untuk pengangkutan kendaraan impor CBU, IPCC telah mengangkut 50.469 unit, atau naik 49,44 persen yoy dibandingkan 7 bulan pertama 2022 sebanyak 33.770 unit.

Menilik kinerja keuangannya, IPCC mencetak laba tahun berjalan Rp78,91 miliar pada semester I/2023 atau naik 69,37 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp45,41 miliar. 

Naiknya laba IPCC berbanding lurus dengan naiknya pendapatan perseroan. Emiten logistik tersebut membukukan pendapatan operasi Rp366,96 miliar sepanjang semester I/2023, atau naik 21,37 persen yoy dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp302,33 miliar. 

Kontribusi pendapatan IPCC ditopang oleh pelayanan jasa terminal dan jasa barang di pelabuhan sebesar Rp386,38 miliar. Selebihnya, pelayanan jasa rupa-rupa, bisnis fasilitas dan utilitas berkontribusi sebesar Rp10,57 miliar.

Berdasarkan segmen geografis, wilayah pelabuhan Tanjung Priok menyerap porsi pendapatan terbanyak untuk IPCC mencapai Rp341,53 miliar. Selanjutnya Belawan, Sumatera Utara Rp11,65 miliar, Makasar, Sulawesi Selatan sebesar Rp7,22 miliar dan Pontianak, Kalimantan barat sebesar Rp6,53 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper