Bisnis.com, JAKARTA — PT Menn Teknologi Indonesia Tbk. (MENN) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 50 persen pada semester I/2023 kendati berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) MENN membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp157,92 juta, atau turun 50,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp320,36 juta.
Meski laba perseroan susut, sejatinya pendapatan usaha MENN tercatat naik 65,48 persen yoy menjadi Rp2,37 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,43 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan MENN ditopang dari penjualan GPS sebesar R2,21 miliar, atau naik dari periode sebelumnya sebesar Rp362,21 juta. Selanjutnya, pendapatan dari jasa IT juga naik 29,45 persen menjadi Rp396,13 juta , dari periode sama 2022 sebesar Rp306,02 juta dan pendapatan dari sewa GPS sebesar Rp94,38 juta.
Seiring naiknya pendapatan, beban pokok penjualan perseroan tercatat melambung 187,06 persen menjadi Rp1,16 miliar dibanding periode tahun sebelumnya hanya Rp406,29 juta.
Meski begitu, perseroan mencatatkan laba kotor naik 17,46 persen yoy menjadi Rp1,20 miliar dibanding semester I/2022 sebesar Rp1,02 miliar.
Baca Juga
Namun, beban perseroan dari pos beban penjualan dan admistrasi umum tercatat meningkat 59,94 persen menjadi Rp1,08 miliar dari sebelumnya yang hanya Rp676,51 juta.
Alhasil, laba tahun berjalan MENN anjlok 50,7 persen menjadi Rp157,92 juta pada semester I/2023 dibandingkan periode lalu sebesar Rp320,36 juta.
Adapun, kas dan setara kas akhir tahun MENN melonjak 728,05 persen menjadi Rp7,28 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp880,29 juta.
Secara neraca, total aset MENN tumbuh menjadi Rp42,26 miliar hingga 30 Juni 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp13,24 miliar.