Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor tambang portofolio Lo Kheng Hong PT ABM Investama Tbk. (ABMM) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023.
ABMM mencetak laba bersih Rp2,85 triliun atau melesat hingga 94 persen di paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangannya, ABMM mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$763,18 juta atau setara Rp11,57 triliun (kurs Jisdor Rp15.168 per dolar AS) di paruh pertama 2023. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan ini meningkat 17,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$652,2 juta.
Pendapatan ini didorong dari pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara sebesar US$623,8 juta, pendapatan jasa logistik dan sewa kapal senilai US$84,5 juta, divisi site services dan repabrikasi US$31,8 juta, sewa mesin pembangkit tenaga listrik US$429.064, pabrikasi US$14 juta, dan perdagangan bahan bakar US$8,4 juta.
Berdasarkan pelanggannya, pendapatan ABMM diperoleh dari PT Multi Harapan Utama sebesar US$123,9 juta, PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua sebesar US$89,7 juta, dan Adani Global Pte. Ltd., Singapura senilai US$78,64 juta.
Meningkatnya pendapatan ABMM juga turut membuat beban pokok pendapatan ABMM naik 27,78 persen menjadi US$521,3 juta, dari US$407,9 juta secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga
Laba bruto ABMM tergerus 0,97 persen akibat peningkatan beban pokok ini. ABMM mencatatkan laba bruto US$241,85 juta di semester I/2023, dari US$244,2 juta di semester I/2022.
Akan tetapi, laba bersih ABMM tercatat melesat hingga 97,43 persen menjadi US$188,52 juta atau setara Rp2,85 triliun, dari US$95,48 juta secara tahunan. Hal ini membuat laba per saham dasar ABMM juga turut meningkat menjadi US$0,068, dari US$0,034.
Naiknya laba bersih ABMM ini didorong oleh bagian atas laba entitas asosiasi senilai US$94,28 juta dan pendapatan dividen sebesar US$19,8 juta. Pendapatan ini merupakan pendapatan baru ABMM, yang sebelumnya tidak tercatat di semester I/2022.
Adapun hingga akhir Juni 2023, ABMM mencatatkan total aset senilai US$2,26 miliar, naik dari akhir Desember 2022 sebesar US$1,98 miliar.
Total liabililitas ABMM berkurang menjadi US$1,5 miliar di akhir Juni 2023, dari US$1,36 miliar di akhir Desember 2022. Sementara itu, Total ekuitas ABMM meningkat menjadi US$745,6 juta di 30 Juni 2023, dari US$617,5 juta di 31 Desember 2022.