Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan sebesar 0,22 persen ke posisi 6.731 pada hari ini, Senin (10/7/2023). Akan, tetapi saham GJTL milik Lo Kheng Hong parkir di jajaran top losers.
Meski ditutup menguat, terdapat beberapa saham yang terpantau masuk ke dalam deretan saham top losers pada hari ini. Di posisi pertama ada PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) yang mengalami penurunan hingga 14,57 persen atau turun 110 poin ke angka Rp654 per saham dari awal perdagangan sebesar Rp755 per saham.
Posisi kedua ditempati oleh perusahaan yang bergerak di industri peralatan kesehatan, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk. (MEDS). Pada hari ini, saham MEDS turun 8 poin atau setara dengan 8,42 persen ke Rp87 per saham dari harga semula sebesar Rp95 per saham.
Kemudian ada PT Hoffman Cleanindo Tbk. (KING) yang mencatat penurunan sebesar 6,77 persen atau minus 18 poin. Saham KING ditutup pada posisi Rp248 dari awal perdagangan Rp266.
Di posisi keempat ada PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mengalami penurunan sebesar 6,25 persen atau turun 90 poin menjadi Rp1350 per saham.
Posisi kelima diduduki oleh PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) dengan penurunan sebesar 5,26 persen pada hari ini. NAYZ ditutup pada posisi Rp54 dari awal perdagangan sebesar Rp57 per saham.
Baca Juga
Kemudian ada PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL). Perusahaan yang biasanya konsisten menempati posisi teratas top gainers ini sayangnya harus mencatat penurunan sebesar 5,10 persen atau turun 65 poin dari angka Rp1275 menjadi Rp1210 per saham.
Emiten selanjutnya yang masuk ke dalam list top losers hari ini adalah PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG). Perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real estat mengalami penurunan hingga 4,95 persen dari semula di posisi Rp101 menjadi Rp96 per saham.
Di posisi kedelapan ada PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) dengan penurunan sebesar 4,09 persen. Saham ditutup pada posisi Rp164 dari awal perdagangan sebesar Rp171.
Selanjutnya, ada PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) yang mencatat minus sebesar 4 persen atau turun 6 poin ke posisi Rp144 dari awal perdagangan sebesar Rp150.
Posisi kesepuluh dalam daftar top losers dipegang oleh PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) yang turun 3,11 persen atau penurunan 30 poin dari semula Rp965 menjadi Rp935 per saham.
