Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Masuk Bursa, Grup Bakrie VKTR Siap Ekspansi setelah IPO

Entitas Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin, (19/6/2023) besok setelah melakukan IPO.
Entitas Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin, (19/6/2023) besok setelah melakukan IPO. (Bisnis/ Rizqi Rajendra) 
Entitas Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin, (19/6/2023) besok setelah melakukan IPO. (Bisnis/ Rizqi Rajendra) 

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin, (19/6/2023) besok setelah melakukan aksi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Rencana penggunaan dana IPO VKTR sebagian besar untuk pengembangan kendaraan listrik.

Calon emiten yang bergerak di bidang kendaraan listrik komersial itu menetapkan harga penawaran umum perdana Rp100 per saham. Harga final ini merupakan rentang bawah dari kisaran harga penawaran selama bookbuilding di kisaran Rp100-Rp130 per saham.

VKTR akan melepas 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham. Jumlah saham ini mewakili 20 persen saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil, VKTR berpotensi meraih dana IPO Rp875 miliar.

Mengacu prospektus IPO, sekitar 39,93 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan atau capital expenditure (capex). Belanja modal tersebut meliputi pengembangan fasilitas perakitan kendaraan listrik yang berfokus pada transportasi publik dan niaga di Jl. Raya Magelang Purworejo KM 10, Jawa Tengah.

Tak hanya itu, belanja modal perseroan juga mencakup pembangunan fasilitas baru produksi sepeda motor listrik, pembelian mesin pabrik, serta riset dan pengembangan kendaraan listrik dengan menggandeng Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan Universitas Negeri Sebelas Maret.

Selanjutnya, sekitar 11,59 persen dana hasil IPO akan diberikan kepada anak perusahaan yakni PT Bakrie Autoparts dalam bentuk penyertaan modal untuk mendukung kegiatan usaha perseroan.

Kemudian, sekitar 44,61 persen akan digunakan VKTR untuk modal kerja atau operational expenditure (opex) seperti pembelian persediaan untuk penjualan bus dan truk listrik, serta sepeda motor listrik berkolaborasi dengan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS).

Adapun, sekitar 2,49 persen atau Rp21,46 miliar akan digunakan perseroan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri. Sedangkan sekitar 1,38 persen sisanya akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana.

Menilik kinerja keuangannya, sepanjang 2022 VKTR mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp68,21 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp43,41 miliar. Laba tersebut bersumber dari pertumbuhan penjualan hingga 57,70 persen year on year (yoy) mencapai Rp1,07 triliun.

Sebagai informasi, perseroan didirikan pertama kali dengan nama PT Bakrie Steel Industries pada tanggal 23 November 2007 dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Perseroan melakukan perubahan nama menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas pada tanggal 29 Maret 2022.

Pemegang saham VKTR sebelum IPO adalah PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) sebesar 56,94 persen, PT Bakrie Metal Industries 27,56 persen, dan PT Kuantum Akselerasi Indonesia 15,50 persen.

Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie menyatakan bahwa BNBR terus berupaya mengembangkan sejumlah proyek strategis, salah satunya proyek elektrifikasi transportasi yang secara khusus dikembangkan oleh anak usaha PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), juga proyek-proyek di sektor energi baru dan terbarukan lainnya.

"Tentu, seperti tahun- tahun sebelumnya, sektor manufaktur masih menjadi salah satu penyumbang utama [pendapatan BNBR], selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh VKTR," kata Anindya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper