Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Saham Masuk Forbes Global 2000, Ada GIAA hingga BYAN dan ADRO

Hasilnya sebanyak 8 emiten Indonesia masuk dalam daftar Forbes Global seperti BYAN, ADRO dan perusahaan BUMN lainnya semisal GIAA.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Forbes baru saja merilis daftar perusahaan terbesar dunia yang bertajuk The Global 2000. Hasilnya sebanyak 8 emiten Indonesia masuk dalam daftar dengan 5 diantaranya adalah emiten BUMN seperti GIAA lalu dari swasta BYAN dan ADRO.

Dilansir dari laman Forbes pada Minggu (11/6/2023), beberapa emiten BUMN yang masuk dalam daftar tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).

Sementara untuk perusahaan swasta adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Hal ini pun mendapat sorotan dari Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang mengucap rasa syukurnya atas masuknya perusahaan BUMN dalam daftar tersebut. Dia juga menyoroti BBRI yang mendekati posisi 300 besar.

“[Sebanyak] 8 perusahaan Indonesia, yang masuk Forbes Top 2000 2022.Alhamdulillah 5 BUMN masuk, dan Bank Rakyat Indonesia, mendekati 300 besar,” ujar pria yang akrab disapa Tiko dalam unggahan akun Instagramnya dikutip Minggu (11/6/2023).

BBRI menduduki peringkat paling tinggi untuk emiten Indonesia dengan bercokol pada peringkat 307. Dalam daftar tersebut, BBRI tercatat memiliki penjualan senilai US$13,16 miliar.

Laba BBRI tercatat mencapai US3,45 miliar. Kemudian aset BBRI menembus US119,84 miliar dengan market value mencapai US$53.79 miliar.

Kemudian, BMRI berada di posisi 418 dengan penjualan mencapai US$10 miliar, dan laba US$2,72 miliar. Aset BMRI mencapai US$120,8 miliar dengan market value mencapai US32,58 miliar.

Selanjutnya, dari perusahaan swasta terdapat BBCA yang menduduki peringkat 462 dengan penjualan mencapai US$6,71 miliar dengan laba BBCA mencapai US$2,93 miliar atau setara Rp43,51 triliun. BBCA memiliki aset senilai US$88,15 miliar Sementara market value BBCA mencapai US$75,6 miliar 

Berikutnya, TLKM berada di posisi 787 dengan penjualan mencapai US$9,83 miliar dan laba sebesar US1,4 miliar. Nilai aset TLKM mencapai US$18,57 miliar, sedangkan market value mencapai US$28,15 miliar.

Perusahaan plat merah berikutnya masuk dalam daftar tersebut adalah BBNI yang berada di posisi 930. BBNI tercatat memiliki penjualan senilai US$5,02 miliar dengan laba US$1,23 miliar.

Nilai aset BBNI mencapai US$66,15 miliar dengan market value mencapai US$11,76 miliar.

BYAN milik taipan Low Tuck Kwong berada di posisi 983 dengan penjualan US$4,72 miliar dan laba sebesar US$2,18 miliar. Aset BYAN mencapai US$3,94 miliar dengan market value mencapai US$46,96 miliar.

Kemudian emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, yakni ADRO menduduki peringkat 1.393 dengan penjualan mencapai US$8,13 miliar dan laba US$2,5 miliar. Aset ADRO mencapai US$10,78 miliar dengan market value sebesar US$5,93 miliar.

Terakhir emiten maskapai plat merah GIAA menduduki peringkat 1.572 dengan penjualan senilai US$2,11 miliar dan laba US$3,67 miliar. Aset GIAA mencapai US$6,24 miliar dan market value mencapai US$393 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper