Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja IDXPROP Kalahkan IHSG, Analis Jagokan BSDE dan PWON

Kinerja sektor properti mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja sektor properti mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD) berkat ditahannya suku bunga Bank Indonesia (BI), dan beberapa faktor lainnya. Analis pun menjagokan saham BSDE dan PWON.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan indeks properti atau IDXPROP menguat 4,05 persen secara YtD. Sementara itu, IHSG mengalami koreksi 2,69 persen secara YtD.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan salah satu faktor yang mendukung sektor properti adalah langkah BI yang menahan suku bunga sehingga meningkatkan minat masyarakat akan pembelian rumah.

Selain itu, dia menyebut adanya kenaikan harga properti juga turut mendukung performa IDXPROP. Hal ini tercermin dari indeks harga properti residensial (IHPR) yang meningkat 1,79 persen secara year-on-year (YoY) per kuartal I/2023.

“Ditahannya suku bunga BI membuat minat pembelian rumah meningkat. Kinerja yang kuat dari perusahaan properti juga mendukung penguatan indeks sektoral,” ujar Martha kepada Bisnis, Kamis (8/6/2023).

Kinerja emiten properti yang solid juga turut mendukung penguatan indeks sektoral. Salah satunya adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yang menjadi salah satu emiten properti dengan persediaan lahan terbesar. 

Menilik laporan keuangan per kuartal I/2023, BSDE tercatat memiliki persediaan sebesar Rp13,13 triliun. Persediaan ini naik dari Rp12,6 triliun dari akhir Desember 2022.

BSDE tercatat mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp2,87 triliun atau naik 41,89 persen secara YoY dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp2,03 triliun.

Dari bottom line, BSDE membukukan kenaikan laba bersih hingga 154,09 persen sehingga menjadi Rp883,98 miliar pada kuartal I/2023.

Selain BSDE, dia merekomendasikan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang memiliki porsi recurring income atau pendapatan berulang paling besar dibanding pesaing lainnya. Hal ini membuat kinerja PWON juga menjadi lebih stabil.

PWON mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,38 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 5,91 persen dari Rp1,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara YoY.

PWON pendapatan berulang mencapai Rp1,08 triliun per kuartal I/2023. Segmen tersebut mencatatkan kenaikan 28,7 persen dari Rp842 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara YoY.

Sementara untuk development revenue atau pendapatan dari pengembangan mencapai Rp301 miliar per kuartal I/2023. Segmen ini turun 35,3 persen dari Rp465 miliar secara YoY.

PWON mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp595,38 miliar. Laba tersebut naik 60,64 persen dari Rp370,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Adanya normalisasi mobilitas masyarakat pasca pandemi, okupansi mall dari PWON juga sudah mencapai 94 persen,” katanya.

Adapun berdasarkan konsensus Bloomberg target harga BSDE berada di level Rp1.308, sedangkan PWON berada di level Rp585.

Secara terpisah, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan ada peluang besar BI memangkas suku bunga acuan seiring adanya penurunan inflasi yang sesuai target batas dari pemerintah.

“Hal ini menjadi sentimen positif khususnya untuk sektor properti dimana pembelian properti didominasi dari pinjaman bank,” ujar Cheril kepada Bisnis, Kamis (8/6/2023).

Beberapa saham yang mendapatkan rekomendasi adalah BSDE dengan target harga Rp1.230, PWON pada Rp550, dan CTRA pada Rp1.300.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper