Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Batu Bara BUMI Cs Merosot, Berkah Buat BSDE hingga DILD Lo Kheng Hong

Analis menilai pergerakan saham batu bara dalam indeks energi yang turun sejak awal tahun dapat menjadi peluang bagi saham properti untuk perform pada 2023.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten batu bara seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) terus mengalami penurunan sejak awal tahun hingga saat ini, yakni turun 34,16 persen. Analis melihat terdapat peluang rotasi di sektor properti tahun ini, yang bisa menguntungkan saham-saham seperti PT Intiland Development Tbk. (DILD) jagoan Lo Kheng Hong, hingga PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE). 

Head of Research Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan rotasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berikutnya dapat berpotensi datang dari sektor properti, setelah sektor properti turun sejak awal tahun.

Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor properti tercatat telah mengalami penguatan 2,65 persen secara year-to-date (YTD) atau sejak awal tahun. Sementara itu sektor energi yang di dalamnya beranggotakan saham batu bara mengalami penurunan 23,22 persen YTD.  

"Tekanan makroekonomi global membuat ekonomi dari sisi konsumsi domestik mendapat tantangan. Justru, segmen menengah ke atas akan selektif dalam membelanjakan dana mereka untuk investasi di sektor properti," kata Raphon, dihubungi Jumat (26/5/2023). 

Apalagi, lanjut dia, sektor properti ke depannya berpotensi mendapatkan potensi katalis positif dari tren penurunan suku bunga acuan. 

Raphon melihat saham-saham yang memiliki eksposur ke segmen menengah atas seperti SMRA dan BSDE patut menjadi pilihan investor.

Senada dengan Raphon, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan salah satu sektor yang dapat menjadi pilihan tahun ini adalah sektor properti, yang selama ini dikenal sebagai salah satu alternatif investasi favorit masyarakat. 

"Setelah tahun lalu memanen dan menikmati kondisi booming komoditas, tentu banyak orang yang akan mengalihkan dana nya untuk berinvestasi. Kemudian jika dilihat dari outlook pasar saham yang relative terbatas potensial upsidenya terkait kondisi resesi global, maka tentu menjadi logis untuk memilih berinvestasi di properti," ucap Pandhu. 

Dia melanjutkan, jika benar demikian, hal ini akan segera tercermin pada kinerja keuangan para emiten tahun ini. 

Di sisi lain, proyeksi tingkat suku bunga diperkirakan sudah mencapai area puncak sehingga investor akan lebih nyaman, dan tidak terlalu khawatir salah perhitungan akibat perubahan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan yang dampaknya pada kenaikan cicilan dan sebagainya.

Adapun Investindo Nusantara Sekuritas menjadikan saham CTRA, BSDE, dan KIJA sebagai top picks dalam rotasi sektor kali ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper