Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan Capex Hingga Rp4,4 Triliun, Alfamart (AMRT) Siap Bidik Negara Asean Lain?

Emiten pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan belanja modal atau capex hingga 4,4 triliun. Perseroan bakal terus lakukan ekspansi.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan belanja modal atau capex jumbo di kisaran Rp4 triliun sampai dengan Rp4,4 triliun pada 2023. Perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto tersebut berencana melanjutkan ekspansi gerai Alfamart di dalam negeri maupun di luar negeri./Istimewa
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan belanja modal atau capex jumbo di kisaran Rp4 triliun sampai dengan Rp4,4 triliun pada 2023. Perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto tersebut berencana melanjutkan ekspansi gerai Alfamart di dalam negeri maupun di luar negeri./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan minimarket Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan belanja modal atau capex jumbo di kisaran Rp4 triliun sampai dengan Rp4,4 triliun pada 2023. Perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto tersebut berencana melanjutkan ekspansi gerai Alfamart di dalam negeri maupun di luar negeri.

Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian mengatakan AMRT menargetkan penambahan 1.000 gerai Alfamart di dalam negeri tahun ini. Sementara itu, tambahan gerai di Filipina dibidik berjumlah 250—360 toko baru. Saat ini gerai Alfamart di Filipina mencapai 1.464 toko.

“Sampai dengan Maret 2023 realisasi capex sekitar Rp860 miliar. Kami juga alokasikan untuk perpanjangan sewa toko dan renovasi. Selain itu ada rencana penambahan distribution center juga,” kata Tomin, Rabu (17/5/2023).

Ketika ditanyai mengenai rencana untuk masuk ke negara lain di kawasan Asia Tenggara selain Filipina, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan perusahaan masih melakukan eksplorasi dan mencari peluang di pasar. Namun untuk saat ini, dia memastikan belum ada rencana untuk masuk ke negara baru.

“Kami masih mengamati perkembangan dan kemungkinan untuk masuk ke negara baru. Kami melihat kinerja di Filipina bagus dengan format yang saat ini kami jalankan. Mungkin salah satu kriterianya adalah ukuran dari pasar,” kata Hans.

Dia menjelaskan terdapat batas ukuran pasar yang menjadi acuan apakah ekspansi layak dilakukan. Sebagai contoh, dia menyebutkan ukuran pasar Malaysia belum menunjang untuk aksi korporasi tersebut. Selain itu, format bisnis prospektif juga menjadi pertimbangan untuk mengoperasikan bisnis di negara baru sesuai dengan kriteria pasar yang ditarget.

“Kami meyakini ritel itu harus relevan dengan pasar dan harus mengenal kebiasaan lokal. Setiap negara memiliki kriteria yang berbeda dan karena itu akan lebih cepat bagi kami untuk masuk ke pasar jika memiliki partner seperti di Filipina,” tambahnya.

Kinerja penjualan di pasar Filipina sendiri tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan AMRT. Namun Hans mengestimasi ukuran pemasukan pasar Filipina setara dengan 10 persen pendapatan neto dari pasar domestik.

Untuk 2023, Alfamart menetapkan target pertumbuhan moderat dengan harapan kinerja pendapatan dan laba dapat lebih tinggi daripada 2022. Sebagai catatan, AMRT mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp26,16 triliun selama Januari—Maret 2023. Realisasi tersebut meningkat 14,22 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp22,90 triliun.

Kenaikan pendapatan Alfamart disumbang oleh pertumbuhan seluruh segmen, terutama segmen makanan yang naik 19,50 persen secara tahunan menjadi Rp18,73 triliun pada kuartal I/2023. Sementara itu, segmen nonmakanan tumbuh 2,79 persen year on year (YoY) dari Rp7,23 triliun menjadi Rp7,43 triliun.

Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih AMRT meningkat 14,80 persen YoY dari Rp675,80 miliar menjadi Rp775,82 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper