Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa emiten di pasar modal berencana melakukan aksi korporasi berupa penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Emiten-emiten yang akan melakukan private placement tersebut adalah BELI, OKAS, BALI, BIPI, MCAS, IATA, dan MAPB.
Beberapa emiten ini melakukannya untuk program kepemilikan saham karyawan atau management and employee stock option program (MESOP). Sementara itu, emiten-emiten lainnya memanfaatkan private placement ini untuk menambah modal.
Berikut adalah rangkuman dari aksi private placement yang akan dilakukan oleh emiten-emiten pasar modal.
1. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI)
Emiten Grup Djarum pengelola Blibli ini akan melakukan private placement untuk perbaikan posisi keuangan dan pelaksanaan program MESOP. Blibli akan menerbitkan sebanyak 4 miliar saham baru atau setara 3,38 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam BELI.
Saat ini, jumlah saham BELI yang telah ditempatkan dan disetor penuh adalah sebanyak 118,49 miliar saham, atau mewakili sebanyak 29,63 persen dari seluruh modal dasar BELI. Rencana transaksi ini akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham independen pada RUPSLB BELI yang akan dilakukan pada Senin, 19 Juni 2023.
2. PT Ancora Indonesia Resources Tbk. (OKAS)
Ancora Indonesia Resources atau OKAS akan melakukan private placement untuk melakukan konversi utang menjadi saham baru dan memperbaiki kondisi keuangannya.
Baca Juga
OKAS menyampaikan, karena kegagalannya membayar utang kepada kreditur sebesar US$19,95 juta atau setara Rp313,9 miliar, OKAS bersama kreditur baru telah menyepakati utang OKAS sejumlah US$12,35 juta atau setara Rp194,4 miliar akan dikonversi menjadi saham baru melalui private placement.
Sementara itu, sisanya sebesar US$8,49 juta akan diprofil ulang sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam surat kesepakatan yang akan diatur lebih lanjut.
Dalam private placement ini, OKAS berencana untuk menerbitkan 607,5 juta saham baru, dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham melalui pelaksanaan private placement. Pelaksanaan private placement ini akan meningkatkan jumlah ekuitas OKAS menjadi US$25,2 juta dan menurunkan rasio utang terhadap ekuitas.
3. PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI)
BALI berencana melakukan private placement sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, yaitu sebanyak 393,45 juta saham atau 10 persen saham baru dengan nilai nominal Rp20.
Private placement ini dilakukan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha BALI, baik yang dilaksanakan oleh BALI, maupun entitas anak Bali Towerindo dan atau afiliasi Bali Towerindo. BALI merasa perlu untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan dalam rangka pengembangan kegiatan bisnis dan usaha.
Selain itu, BALI juga berencana melakukan pembayaran dan atau pelunasan sebagian dan atau seluruh utang yang berasal dari fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Victoria International Tbk., dan PT Indonesia Infrastructure Finance.
4. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI)
BIPI menyampaikan akan melaksanakan private placement untuk perbaikan posisi keuangan. BIPI akan menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 2,79 miliar saham seri A atau setara 4,82 persen dari modal disetor BIPI, dengan nilai nominal Rp100.
Seluruh saham baru tersebut yang diterbitkan dalam private placement, akan diambil seluruhnya oleh PT Indotambang Perkasa, yaitu sebanyak 2,79 miliar saham seri A.
5. PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS)
MCAS berencana melakukan private placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 86,79 juta saham atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh MCAS.
Saham yang akan dikeluarkan MCAS tersebut adalah saham atas nama dengan nilai nominal yang sama, yakni Rp100 per saham. MCAS melakukan private placement ini untuk memperkuat struktur permodalan, untuk pengembangan kegiatan usaha MCAS.
6. PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA)
MNC Energy Investments atau IATA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,52 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp50, atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari seluruh saham yang disetor penuh dalam IATA.
IATA melakukan private placement untuk perbaikan posisi keuangan, termasuk namun tidak terbatas pada cadangan peningkatan modal kerja IATA. Adapun IATA belum memiliki keterangan mengenai calon pemodal yang akan melaksanakan private placement.
7. PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB)
MAP Boga Adiperkasa atau MAPB akan melaksanakan private placement sebanyak-banyaknya 217,09 juta saham dengan nilai nominal Rp100, atau sebanyak-banyaknya sejumlah 10 persen dari seluruh saham yang telah disetor penuh MAPB.
Private placement ini dilakukan untuk meningkatkan struktur modal MAPB, dan meningkatkan jumlah saham beredar MAPB, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham MAPB.
Selain itu, private placement ini bertujuan sebagai upaya pemenuhan persyaratan bagi MAPB untuk tetap tercatat di bursa, yaitu untuk menambah free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.