Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) membukukan kinerja keuangan apik. WIIM mencetak pertumbuhan penjualan serta laba sepanjang 2022.
WIIM mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp3,70 triliun sepanjang 2022. Angka ini naik 35,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,73 triliun.
WIIM mengakui sumber utama pendapatan yaitu penjualan rokok dan kelengkapan rokok lainnya antara lain filter rokok regular/mild. Penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan, diskon, rabat, dan tidak termasuk pajak pertambahan nilai (PPN).
Penjualan tersebut ditopang oleh pasar lokal dengan rincian sigaret kretek mesin sebesar sebesar Rp2,91 triliun, sigaret kretek tangan sebanyak Rp411,50 miliar dan cerutu sebanyak Rp2,40 miliar. Sementara itu pasar ekspor memiliki nilai sebesar Rp38,24 miliar.
Kemudian, seiring dengan peningkatan produksi, WIIM membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 39,90 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,08 triliun.
Alhasil, total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp249,64 miliar atau naik 41,13 persen sepanjang tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp176,66 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, WIIM masih memiliki kewajiban dengan total senilai Rp667,86 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp6,26 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp661,60 miliar. Sementara itu, ekuitas emiten rokok ini tercatat sebesar Rp1,50 triliun.
Kemudian, emiten rokok yang didirikan pada 1994 ini memiliki total aset sebesar 2,16 triliun atau tumbuh sebesar 14,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,89 triliun.
Sementara itu, pada perdagangan hari ini sesi I, Rabu (29/3/2023), saham WIIM telah turun 1,76 persen dan parkir di level Rp835 per saham. Selama perdagangan sesi I, WIIM bergerak di rentang 830 hingga 870 per saham. Kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar Rp1,75 triliun.