Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka melemah 0,21 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (22/2/2023). Saham SMGR, BBNI, MIKA, dan BMRI mengalami koreksi paling dalam pada pagi ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun 0,21 persen ke 586,496. Indeks bergerak di kisaran 586,08 hingga 587,71.
Dari 27 konstituen, terdapat 8 saham yang dibuka di zona hijau, 4 saham stagnan, dan 15 saham lainnya dibuka di zona merah.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mengalami koreksi paling dalam, yakni turun 1,32 persen atau 100 poin ke level 7.475. Berikutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 1,10 persen atau 100 poin ke level 8.950.
Kemudian, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) terkoreksi 0,97 persen atau 30 poin ke level 3.070. Lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,74 persen atau 75 poin ke level 10.125.
Beberapa saham lain yang terkoreksi adalah BBRI, CTRA, TBIG, dan TOWR. Masing-masing terkoreksi 0,62 persen, 0,53 persen, 0,47 persen, dan 0,45 persen.
Baca Juga
Sementara itu, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menguat 1,77 persen atau 50 poin ke level 2.870. Disusul oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) yang naik 1,62 persen atau 15 poin ke level 940.
Berikutnya, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menguat 1,42 persen atau 50 poin ke level 3.570. PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga menguat 0,83 persen atau 200 poin ke level 24.200.
Saham lain yang menguat adalah ANTM, INDF, BBCA, dan TLKM. Masing-masing menguat 0,48 persen, 0,38 persen, 0,29 persen, dan 0,26 persen.
Adapun saham yang terpantau stagnan adalah T Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Pelemahan Indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 0,22 persen ke level 6.858,33. IHSG bergerak pada rentang 6.852,67 sampai 6.875,39.
Sebanyak 169 saham menguat, 221 saham stagnan, dan 217 saham melemah. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.507 triliun.