Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selagi Sultan Subang Cuan, Investor Publik Nyangkut Rp14 Triliun di BEBS

Dana milik investor publik yang tersangkut di saham BEBS tembus Rp14 triliun.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Dana milik investor publik yang tersangkut di saham BEBS tembus Rp14 triliun.

Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam pengumumannya memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi II perdagangan tanggal 18 Januari 2023, sampai pengumuman lebih lanjut. 

Sementara BEBS disuspensi, terdapat 6.039 investor yang kini menunggu nasib di saham terafiliasi Asep Sulaeman Sabanda alias Sultan Subang tersebut. Pasalnya, saham konstruksi itu kini tidak bisa diperdagangkan.

Adapun saham BEBS terparkir di level Rp595 dalam sebulan belakangan. Total saham milik investor publik bahkan mencapai 23,51 miliar. Komposisi kepemilikan masyarakat pun setara 52,25 persen.

Dengan asumsi jumlah saham dan level harga terakhir, setidaknya dana investor publik yang tersangkut di saham BEBS kini mencapai Rp14 triliun.

Sementara itu, Asep Sulaeman Sabanda, yang kerap dijuluki sebagai Sultan Subang, terpantau mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) sebelum disuspensi BEI.

Asep Sulaeman menjual lebih dari 1,75 miliar saham BEBS dalam kurun 4—17 Januari 2023. Berdasarkan laporan perubahan kepemilikan saham tertanggal 10 Februari 2023, Asep Sulaeman menjelaskan bahwa dia telah mentransaksikan total 1.759.449.200 saham BEBS.

Dia melakukan penjualan dalam tiga kali transaksi selama periode tersebut. Transaksi pertama pada 4 Januari 2023 dilakukan Asep dengan menjual 1,75 miliar saham BEBS di harga Rp805 per saham.

Dia kemudian kembali menjual 6,80 juta saham BEBS pada 11 Januari 2023 dengan harga Rp755. Selanjutnya pada 12 Januari 2023 terdapat 17,52 juta saham yang dijual seharga Rp765 per lembarnya.

Jika diakumulasi, maka Asep Sulaeman mengantongi sekitar Rp1,41 triliun dari keseluruhan aksi jual tersebut.

“Transaksi ini dilakukan dalam rangka divestasi,” tulisnya, dikutip Minggu (12/2/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper