Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Keuangan Tambah Kuota SBN Ritel ke Rp15 Triliun, Sudah Pesan?

Permintaan SBN Ritel T2 dan T4 hampir mencapai target Rp10 triliun, Kementerian Keuangan bakal meningkatkan targetnya menjadi Rp15 triliun.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mengumumkan permintaan SBN Ritel seri SBR012 – T2 dan SBR012 – T4 sudah hampir mencapai target Rp10 triliun setelah sembilan hari diterbitkan.

Per Jumat, 27 Januari 2023, capaian pemesanan SBN Ritel seri SBR012-T2 dan SBR012-T4 sampai dengan pukul 19.30 WIB adalah sebesar Rp9,87 triliun dan jumlah investor 35.666 SID (Single Investor Identification).

Perinciannya, permintaan untuk SBR012-T2 sebesar Rp7,14 triliun, dengan jumlah investor 23.980 SID, dan untuk SBR012-T4 sebesar Rp2,74 triliun, jumlah investor 11.686 SID.

“Pencapaian tersebut hampir 100 persen dari target awal penerbitan SBR kali ini sebesar Rp10 triliun,” ungkap Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (28/1/2023).

Dengan tingginya antusiasme publik serta masa penawaran yang masih akan berakhir tanggal 9 Februari 2023, Kemenkeu mempertimbangkan akan menambah kuota SBR012-T2 dan SBR012-T4 menjadi sebesar Rp15 triliun.

“Berkaca dari pengalaman penerbitan SBN ritel sebelumnya, banyak investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yg ditawarkan sudah terlanjur habis. Oleh karena itu, calon investor dihimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan ini, karena penawaran SBN ritel melalui paltform online dilakukan berdasarkan prinsip siapa cepat dia dapat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah secara resmi membuka masa penawaran SBN Ritel seri SBR012-T2 dan SBR012-T4, dengan tingkat kupon masing-masing 6,15 persen tenor 2 tahun dan 6,35 persen tenor 4 tahun pada Kamis (19/1/2023).

Penawaran dibuka pada pukul 09.00 WIB yang langsung disambut secara antusias oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari total pemesanan pada hari pertama sampai dengan pukul 18.30 WIB adalah sebesar Rp1,82 triliun dan jumlah investor 8.383 SID (Single Investor Identification).

T2 dan T4 merupakan tenor dari seri SBR tersebut, yakni seri pertama memiliki tenor 2 tahun dan seri kedua 4 tahun. Artinya, surat berharga T2 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2025 dan T4 jatuh tempo pada 10 Februari 2027.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper