Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penjual perkakas dan kebutuhan rumah tangga, PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL) bersama pemegang saham pengendalinya PT Rohartindo Maju Perkasa (RMP) tengah menjajaki kemungkinan masuknya investor strategis. Terdapat kandidat perusahaan asal China yang dikabarkan berminat berinvestasi di TOOL.
RMP yang menggenggam 76,1 persen saham TOOL berencana melepaskan sebagian saham kepada investor strategis yang akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up (penguncian) yang jatuh pada 10 April 2023.
Meski demikian, manajemen TOOL dalam keterangan resmi mengatakan rencana pelepasan saham tersebut tidak akan mengubah status RMP sebagai pengendali. TOOL juga tidak akan menerbitkan saham baru untuk mengakomodasi masuknya investor baru.
Direktur Utama Rohartindo Nusantara Luas Ronald Hartono Tan mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap awal pembicaraan dengan investor strategis. Dia memberi bocoran investor strategis tersebut kemungkinan besar berasal dari China.
"Masih dalam negosiasi, termasuk besaran saham yang akan dilepas,” kata Ronald dalam keterangan resmi, Senin (16/1/2023).
Per September 2022, TOOL mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp13,46 miliar, naik 26,14 persen dibandingkan dengan Januari—September 2021 sebesar Rp10,67 miliar.
Baca Juga
Kenaikan laba bersih itu dinikmati TOOL meskipun pendapatan mengalami koreksi 7,85 persen secara tahunan, dari Rp84,05 miliar pada Januari—September 2021 menjadi Rp77,45 miliar di periode yang sama pada 2022.
Pendapatan terbesar disumbang dari penjualan perkakas Rp52,46 miliar yang turun dari Rp72,05 miliar per September 2021. Kemudian disusul kontribusi penjualan perabot rumah tangga Rp10,24 miliar dari sebelumnya Rp10,39 miliar. Penjualan tas koper per September 2022 mencapai Rp14,74 miliar atau naik 819 persen dibandingkan dengan hanya Rp1,60 miliar tahun sebelumnya.
Ronald optimistis perseroan akan dapat meningkatkan omzet perusahaan, terlebih dengan kondisi ekonomi saat ini ketika pemerintah sudah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
“Kami optimistis dapat meningkatkan omzet penjualan pada tahun-tahun mendatang setelah IPO. Selain itu dengan pesatnya tingkat permintaan koper robot Airwheel yang sedang tren ikut mendongkrak omzet penjualan TOOL,” kata Ronald.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkakas dan peralatan rumah tangga serta koper, Ronald mengatakan TOOL hadir untuk memenuhi permintaan konsumen perkakas dan peralatan untuk keperluan rumah tangga kelas menengah bawah.
TOOL resmi mencatatkan saham perdana lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 9 Agustus 2022 dengan menerbitkan 410 juta saham seharga Rp127. TOOL meraup dana segar Rp52,07 miliar dari IPO tersebut.
Selain IPO, Perseroan juga menerbitkan 205 juta waran seri I atau 12,5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Setiap pemegang dua saham baru berhak atas pembelian satu waran dengan harga pelaksanaan Rp500 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sampai 18 bulan, mulai 8 Februari 2023 sampai dengan 8 Agustus 2024.
Sampai penutupan perdagangan Jumat (13/1/2023), saham TOOL tercatat berada di label harga Rp72 per saham. Harga itu telah turun 43,30 persen sejak IPO.