Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Kreditur Garuda Indonesia (GIAA) Tidak Ambil Jatah OWK, Mengapa?

Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengurangi jatah saham krediturnya yang melakukan konversi utang menjadi saham.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengurangi jatah saham krediturnya yang melakukan konversi utang menjadi saham lewat private placement menjadi senilai Rp4,05 triliun dari Rp4,18 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi tambahan, Kamis (29/12/2022), emiten bersandi GIAA ini mengurangi jatah private placement dari semula 21,32 miliar saham Seri C menjadi 20,7 miliar saham Seri C.

"Telah terjadi pengurangan atas jumlah kreditur yang berhak menerima saham Perseroan berdasarkan Perjanjian Perdamaian, mengingat sampai tanggal tenggat waktu yang ditentukan, beberapa kreditur tidak menyampaikan informasi yang dipersyaratkan sesuai Pasal 5.10(b) (iii) Perjanjian Perdamaian," jelas manajemen dari surat tersebut.

Jumlah entitas penerima konversi saham GIAA pun berkurang dari sebanyak 406 penerima menjadi 281 penerima. Penerima konversi ini terdiri atas kreditur, lessor, pemegang sukuk global, hingga vendor.

GIAA melakukan private placement ini terkait dua hal, pertama, konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1 triliun menjadi 5.102.040.816 lembar saham atau 5,1 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp196 per saham.

Kedua, konversi utang para kreditur sesuai daftarnya, dengan total saham baru yang diterbitkan sebanyak 20,7 miliar saham Seri C dengan harga pelaksanaan Rp196. Total nilai saham baru dari konversi mencapai Rp4,07 triliun.

Adapun, tiga emiten yang melantai di bursa juga tercatat tetap mendapatkan jatah saham baru tersebut. PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) bakal mendapatkan saham baru 313.605 lembar saham baru, PT Indosat Tbk. (ISAT) mendapatkan sebanyak 1.186.595 lembar saham baru, dan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mendapatkan sebanyak 155.647 saham baru.

Jika mengacu pada harga pelaksanaan Rp196 per saham, MRAT mendapatkan saham senilai Rp61.466.580, ISAT setara Rp232,57 juta, dan SILO sebanyak Rp30.506.812.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper