Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Emiten CPO- Naiknya Alokasi Biodiesel 2023

Prospek emiten CPO menjadi salah satu dari lima isu pilihan di meja redaksi  BisnisIndonesia.id yang dirangkum dalam Top 5 News edisi Sabtu (17/12/2022).
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— Proyeksi melandainya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2023 menjadi faktor utama yang berisiko menekan margin keuntungan emiten perkebunan. Kendati begitu, implementasi kebijakan biodiesel dengan kadar CPO yang lebih tinggi, serta peluang meningkatnya permintaan CPO China dan India berpotensi menjadi katalis positif.

Prospek emiten CPO menjadi salah satu dari lima isu pilihan di meja redaksi  BisnisIndonesia.id yang dirangkum dalam Top 5 News edisi Sabtu (17/12/2022). Berikut ulasan selengkapnya:

1. Prospek Emiten CPO Tahun 2023, Didukung Harga dan Biodiesel

Emiten perkebunan diyakini masih dapat mencatatkan kinerja optimal pada tahun 2023 seiring dengan terjaganya level harga CPO serta tingginya permintaan yang ditopang oleh kebijakan bahan bakar biodiesel dari Indonesia dan Malaysia.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memaparkan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi kinerja emiten perkebunan sepanjang tahun 2022. Pengetatan kebijakan moneter oleh the Fed, konflik Rusia-Ukraina, kebijakan zero covid, dan pemberlakuan lockdown di China membuat harga CPO berfluktuasi sepanjang tahun ini.

“Pergerakan harga CPO berada pada kisaran US$909,32 per metrik ton hingga US$1.340 per metrik ton sepanjang Januari–September 2022. Sementara itu, pada Januari 2021 harga CPO tercatat di kisaran US$990 per metrik ton dan pada September di level US$1,180 per metrik ton,” jelasnya saat dihubungi, Senin (12/12/2022).

Alrich menjelaskan di tengah sejumlah risiko ketidakpastian tersebut, emiten CPO masih mampu menunjukkan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III/2022 secara year-on-year (YoY).

Dirinya mencontohkan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 44,71 persen YoY, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) sebesar 0,74 persen YoY, dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) senilai 51,51 persen YoY.

Di sisi lain, emiten perkebunan grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 8,31 persen YoY hingga kuartal III/2022. Namun, catatan tersebut masih lebih tinggi sebesar 23,87 persen dibanding pendapatan kuartal III/2020 saat harga sahamnya masih di kisaran Rp10.000.

2. Layar Terkembang Emiten Pelayaran Terangkat Harga Minyak

Harga minyak mentah yang terus memanas dapat menjadi angin segar untuk mengembangkan layar emiten sektor pelayaran. Emiten pelayaran dapat mengeksekusi peluang baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depannya. 

Dua perusahaan pelayaran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam hal ini PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) dan PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) potensial untuk menangkap cuan dari tren peningkatan harga minyak mentah belakangan ini. 

Sebagai informasi, harga minyak mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Mengutip Bloomberg, Kamis (14/12/2022), harga minyak West Texas Intermediate naik 3 persen menjadi menetap di atas US$75 per barel pada akhir perdagangan Selasa (13/12/2022) waktu setempat.

Teranyar, SMDR mengambil langkah strategis untuk meraih peluang pertumbuhan di tengah kondisi perekonomian dunia yang mendukung produsen liquefied natural gas (LNG) dengan menambah kepemilikan saham pada perusahaan kapal LNG.

Melalui anak perusahaannya, Samudera Shipping Line Ltd., SMDR telah melakukan akuisisi 25 persen saham LNG East-West Shipping Company (LNG-EW) dari mitra joint venture-nya yaitu Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK) Japan. Dengan akuisisi ini porsi kepemilikan Samudera di LNG-EW meningkat menjadi 50 persen.

3. Ini Alasan Grab Pilih Setop Naikkan Gaji Pimpinan Perusahaan

Efisiensi di dunia startup tidak bisa dihindari seiring dengan kondisi ekonomi global yang tak menentu. Penyedia layanan transportasi dan pengiriman makanan Grab asal Singapura menghentikan sementara kenaikan gaji untuk posisi senior manajer dan menunda rekrutmen baru.

CEO Anthony Tan memberikan memo kepada para stafnya terkait langkah-langkah yang diambil perusahaan. Perusahaan akan melakukan penghentian rekrutmen karyawan sementara dan memangkas anggaran perjalanan dinas untuk menekan biaya operasional perusahaan.

"Tidak satu pun dari keputusan ini yang mudah, tetapi ini dimaksudkan untuk membantu kami menjadi lebih ramping dan bugar karena kami mempercepat menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan," katanya seperti dilaporkan Channel News Asia pada Kamis (15/12/2022). 

Lebih dari sebelumnya, dia mengingatkan semua karyawan agar menerapkan pola pikir hemat dan hati-hati saat mempersiapkan diri untuk 2023. Adapun pada bulan lalu, Grab menaikkan proyeksi pendapatan 2022 dan melaporkan kerugian operasi yang mengecil.

Dilaporkan bahwa bisnis pengiriman makanan dan barang berhasil mencapai target adjusted EBITDA tiga kuartal finansial lebih cepat dari yang diperkirakan perusahaan.

4. Ketahanan Bank 2023, Modal dan Likuiditas Jadi Kunci

Penguatan modal dan kecukupan likuiditas akan memegang peran kunci bagi industri perbankan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi pada 2023.

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mengalami perlambatan pada 2023 akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. Hal ini diiringi dengan inflasi tinggi, pengetatan moneter, eskalasi perang Rusia-Ukraina, dan likuiditas keuangan global yang ketat.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Royke Tumilaar, mengatakan bahwa pengelolaan likuiditas secara baik akan menjadi faktor penting untuk menunjang ketahanan bank, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pada tahun depan.

Selain itu, tingkat permodalan yang kuat juga akan membantu bank untuk bertahan. BNI hingga kuartal III/2022 memperlihatkan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai. Tecermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di level 18,9 persen dan loan to deposit ratio (LDR) berada di posisi 91,2 persen.

“Kami cukup siap secara fundamental, bottom line juga cukup bagus, dan kami melihat banyak peluang yang mungkin bisa diambil dalam situasi yang penuh tantangan,” ujarnya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2023, Kamis (15/12/2022).

5. Alokasi Biodiesel 2023 Naik Jadi 13,15 Juta KL untuk Program B35

Pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) yang berasal dari kelapa sawit, yakni biodiesel menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak.

Di tengah kian tingginya harga energi fosil dan terganggunya ketersediaan suplai energi dunia dampak ketegangan geopolitik akibat konflik Rusia dan Ukraina, Presiden Joko Widodo, dalam Rapat Kabinet Paripurna (6/12/2022), memberi arahan agar persentase pencampuran BBN jenis biodiesel ke dalam bahan bakar minyak Solar ditingkatkan menjadi 35 persen atau B35.

Sejalan dengan itu, pemerintah menetapkan alokasi biodiesel untuk mendukung implementasi B35 pada 2023 sebesar 13,15 juta kiloliter (KL), atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan dengan alokasi 2021 sebesar 11,02 juta KL.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), peningkatan alokasi biodiesel B35 pada 2023 menjadi 13,15 juta KL tersebut mengacu pada proyeksi penyaluran Biosolar 2022 sebesar 36,47 juta KL, serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 3 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : BisnisIndonesia.id

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper