Bisnis.com, JAKARTA - PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) mencatatkan rasio okupansi atau occupancy ratio untuk segmen mall 90 persen hingga November 2022.
Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan okupansi segmen mall terbesar diraih oleh Metropolitan Mall Bekasi sebesar 97 persen. Kemudian berikutnya adalah Metropolitan Mall Cibubur 95 persen, dan Grand Metropolitan Bekasi 90 persen.
Meski demikian, Olivia mengatakan jumlah okupansi tidak akan mengalami banyak perubahan jelang libur Natal dan tahun baru. Hal ini karena masih adanya proses kesepakatan maupun fitout untuk tenant-tenant baru pada segmen mall.
"Pusat perbelanjaan berkontribusi sekitar 20 persen dari total pendapatan dan sampai dengan Oktober 2022 recurring income yang terdiri dari pendapatan mal dan hotel tumbuh sekitar 41 persen secara YoY (year-on-year)," ujar Olivia kepada Bisnis, Rabu (14/12/2022).
Secara rinci, pendapatan MTLA dari segmen mall mencapai 260 miliar per November 2022. Angka ini sekitar 60 persen dari total pendapatan recurring income yang ditargetkan sebesar Rp410 miliar di tahun 2022.
Adapun angka Rp410 miliar tersebut sekitar 20 persen dari Rp Rp1,8 triliun target total pendapatan MTLA untuk 2022.
Baca Juga
Terkait dengan jumlah pengunjung segmen mall, Olivia mengatakan saat ini sudah ada peningkatan dibanding tahun lalu. MTLA juga memperkirakan jumlah pengunjung akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Strategi yang disiapkan oleh MTLA untuk meningkatkan pengunjung mall jelang libur Natal dan tahun baru adalah mengadakan acara atau event yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung.
"Seperti ajang lomba Christmas Choir, dan menggambar anak-anak. Grand Metropolitan kali ini mengadirkan artis Kahitna untuk memeriahkan momen liburan akhir tahun," ujar Olivia.
MTLA mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp994,87 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat 67,02 persen secara yoy dari Rp595,64 miliar.
MTLA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enttias induk sebesar Rp268,69 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat 32,69 persen dari Rp202,48 miliar.
