Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Aksi BUMI, Ini Perbedaan Private Placement dengan Rights Issue

Private placement dan rights issue memiliki satu tujuan yang sama meski investor yang menjadi target berbeda.
Private placement dan rights issue memiliki satu tujuan yang sama meski investor yang menjadi target berbeda. Bisnis/Dedi Gunawan
Private placement dan rights issue memiliki satu tujuan yang sama meski investor yang menjadi target berbeda. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, Jakarta – Private Placement kembali menjadi topik hangat di kalangan investor setelah Grup Salim atau Anthony Salim dikabarkan akan menjadi pemegang saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melalui skema private placement pada 18 Oktober mendatang.

Lalu, apa itu private placement?

Private placement adalah Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau disingkat PMTHMETD. Skema pembelian saham ini diperuntukan bagi para investor baru yang belum memiliki saham di emiten yang melakukan private placement. Transaksi yang dilakukan pun tidak melalu pasar bursa.

Private placement biasanya dilakukan ketika ada investor tertentu yang ingin menjadi pemegang saham pengendali. Skema ini mensyaratkan kapitalisasi minimal 5 persen dari modal disetor dan ditempatkan melalui penerbitan saham baru.

Hal ini berbeda dengan skema rights issue. Jika private placement ditujukan untuk investor baru, maka rights issue diperuntukkan bagi para investor yang sebelumnya sudah memiliki saham di emiten itu.

Rights Issue adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) merupakan upaya perusahaan memerlukan sejumlah modal segar dengan membuka peluang kepada investor lama untuk menyerap saham baru.

Setelah menawarkan ke investor lama, maka selanjutnya emiten akan menawarkannya kepada investor baru. Apabila investor lama tidak membeli saham baru yang diberikan lewat right issue, maka porsi persentase saham investor lama akan berkurang atau terdilusi.

Meski terdapat perbedaan, kedua skema ini sama-sama bertujuan untuk mendapatkan tambahan modal guna menjaga stabilitas dan prospek usaha emiten.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (7/10/2022), Grup Salim atau Anthony Salim masuk melalui dua perusahaan cangkang yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investments Limited (TGIL).

MEL mengambil 85 persen dari saham yang dilepas BUMI, sementara TGIL mengambil 15 persen sisanya.

Secara rinci, MEL memiliki komposisi pemegang saham yang terdiri atas PT Bakrie Capital Indonesia (BCI) dengan kepemilikan saham 42,5 persen di bawah kendali grup Bakrie. Selanjutnya, terdapat Colver Wide Limited dengan kepemilikan saham 15 persen dan dikendalikan oleh Agoes Projosasmito.

Terakhir, MEL juga dimiliki sahamnya oleh Mach Energy Pte.Ltd yang berbasis di Singapura yang memegang sahamnya sebanya 42,5 persen yang berada di bawah kendalai Anthoni Salim atau berada di bawah kendali grup Salim.

Bakrie dan Salim memegang jumlah kepemilikan yang sama sehingga keputusan apapun dari perusahaan tersebut berasal dari persetujuan keduanya.

Kemudian, perusahaan cangkang kedua TGIL yang juga berbasis di Hong Kong memiliki dua pemegang saham yakni PT Aswana Pinasthika Investasi dengan kepemilikan 16,15 persen di bawah kendali Agoes Projosasmito.

TGIL juga dimiliki secara mayoritas sebanyak 83,85 persen oleh Mach Energy Pte Ltd. atau perusahaan yang sama sebagai pemegang saham MEL dari grup Salim.

Adapun, private placement BUMI akan melalui tahapan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Oktober 2022 yang dilanjutkan dengan pengumuman hasil RUPSLB dan pengumpulan hasil RUPSLB ke OJK pada hari yang sama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Artha
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper