Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Andalkan Ekuitas untuk Kembangkan Bisnis

Dengan penguatan ekuitas, ADHI berharap dapat meneruskan pertumbuhan kinerja termasuk ekspansi ke proyek konstruksi baru.
U-Shape Girder merupakan pondasi struktur bangunan LRT Jabodebek dengan cetakan beton berbentuk huruf “U”. Untuk pertama kalinya U- Shape Girder digunakan di Indonesia dan lahir di pabrik beton pracetak milik ADHI. Teknologi ini diadopsi dari Prancis. /ADHI.Co.Id
U-Shape Girder merupakan pondasi struktur bangunan LRT Jabodebek dengan cetakan beton berbentuk huruf “U”. Untuk pertama kalinya U- Shape Girder digunakan di Indonesia dan lahir di pabrik beton pracetak milik ADHI. Teknologi ini diadopsi dari Prancis. /ADHI.Co.Id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) lebih memilih menguatkan ekuitasnya sebagai bantalan pengerjaan proyek baru. Adapun, realisasi belanja modal baru mencapai Rp120 miliar.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menjelaskan emiten berkode ADHI yang dipimpinnya fokus pada penguatan ekuitas perseroan. Melalui ekuitas yang kuat, perseroan dapat memanfaatkannya untuk ekspansi dan belanja modal.

"Karena banyak ke depan ini banyak proyek yang perolehannya melalui prakarsa sendiri, jalan tol. Pemerintah juga sudah mulai dengan pola pembiayaan Availability Payment [AP]. Bangun dahulu baru dibayar dengan pembayaran dalam jangka waktu tertentu misal 10-15 tahun," katanya dalam paparan publik, Senin (12/9/2022).

Lebih lanjut, dia juga menegaskan guna mempertahankan arus kas ADHI juga wajib mempertahankan pertumbuhan nilai kontrak barunya. Ini menjadi strategi pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan perseroan tanpa perlu menggunakan modal perbankan.

"Perusahaan konstruksi itu harus dijaga pertumbuhannya dari nilai kontrak, kami rencanakan tumbuh kurang lebih 20 persen di 2023, seperti di 2020, 2021, 2022 dan sekarang menuju 2023. Itu kami menyiapkan pertumbuhannya sebesar itu," terangnya.

Dengan penguatan ekuitas tersebut, ADHI berharap dapat meneruskan pertumbuhan kinerja termasuk ekspansi ke proyek konstruksi baru.

Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan realisasi belanja modal ADHI telah mencapai Rp120 miliar per Juni 2022. Realisasi tersebut untuk penyertaan, aset tetap, dan properti investasi (tanah).

"Realisasi belanja modal Rp120 miliar hingga Juni 2022. Sedangkan tahun depan, kemungkinan akan meningkat, tetapi terkait persentase besaran masih pembahasan," tambahnya.

Total aset ADHI pada semester I/2022 mencapai Rp39,2 triliun. Liabilitas ADHI pada semester I/2022 mencapai Rp33,2 triliun, atau turun dibandingkan akhir tahun 2021 yang mencapai Rp34,2 triliun.

Sedangkan ekuitas ADHI pada semester I/2022 sebesar Rp6,1 triliun atau naik 7,2 persen dibandingkan dibandingkan akhir tahun 2021 yang mencapai Rp5,7 triliun. Kenaikan ekuitas ini salah satunya berasal dari IPO Anak Usaha ADHI, yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) pada bulan Februari 2022.

Sampai dengan semester I/2022, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp6,3 triliun atau naik sebesar 42,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp4,4 triliun. Kemudian dari sisi laba kotor, ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp699,3 miliar.

Dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I/2022 sebesar Rp10,2 miliar atau naik sebesar 23,5 persen dari laba bersih periode yang sama tahun 2021 yang lalu sebesar Rp8,3 miliar. Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI tetap bertumbuh di tengah kondisi recovery Covid- 19 dan dampak kenaikan harga bahan baku.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper