Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sub Holding PalmCo PTPN III Siapkan IPO Rp10 Triliun

Entitas BUMN PTPN III menyiapkan entitas usahanya PalmCo untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dengan target dana Rp10 triliun.
Direktur Utama Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan, PTPN akan melakukan konsolidasi seluruh kebun kelapa sawit di bawah PalmCo, yang ditargetkan selesai pada Oktober 2022, dan melakukan IPO pada 2023. /Bisnis-Annisa K. Saumi.
Direktur Utama Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan, PTPN akan melakukan konsolidasi seluruh kebun kelapa sawit di bawah PalmCo, yang ditargetkan selesai pada Oktober 2022, dan melakukan IPO pada 2023. /Bisnis-Annisa K. Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III berencana membawa sub holding bidang kelapa sawit PalmCo melakukan initial public offering (IPO).

Direktur Utama Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan, PTPN akan melakukan konsolidasi seluruh kebun kelapa sawit di bawah PalmCo, yang ditargetkan selesai pada Oktober tahun ini.

"Proses itu sedang berlangsung, paling lambat akhir Oktober selesai. Maka proses persiapan IPO tahun depan, mudahan kuartal II/2023 atau kuartal III/2023," kata Ghani, di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Dia melanjutkan, pihaknya menargetkan dana senilai Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dari IPO ini. Dalam proses IPO ini, Ghani menuturkan PTPN menunjuk Mandiri Sekuritas dan McKinsey sebagai penasihat dalam IPO ini.

Lebih lanjut, Ghani menjelaskan saat ini PTPN memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 500.000 hektar (ha). Untuk mendukung ekspansi PalmCo, PTPN berencana melakukan konversi 200.000 ha tanaman karet menjadi kelapa sawit, sehingga nantinya PalmCo akan mengelola seluas 700.000 ha lahan kelapa sawit.

"Dari 500.000 ha akan jadi 700.000 ha saat IPO karena karetnya akan kami konversi. Target kami di 2030 jadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia," tutur dia.

Adapun hingga akhir Desember 2021, Holding Perkebunan Nusantara mencatatkan peningkatan pendapatan 36 persen menjadi Rp53,57 triliun, dibandingkan Desember 2020 sebesar Rp39,3 triliun. Dengan pendapatan yang meningkat, Holding Perkebunan Nusantara mampu membalikkan rugi bersih sebesar Rp1,2 triliun di 2021, menjadi laba bersih Rp4,64 triliun di akhir 2021.

Produksi tandan buah segar (TBS) PTPN juga tercatat meningkat 7,12 persen dari 19,67 ton/ha, menjadi 21,07 ton/ha di akhir 2021. Begitu juga dengan produksi CPO BUMN tersebut yang meningkat 7,81 persen dari 4,48 ton/ha, menjadi 4,83 ton/ha di akhir 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper