Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Triputra Group Cetak Kinerja Solid, Ini Rekomendasinya

Seluruh emiten Triputra Group mendapat rekomendasi not-rated dari Mirae Asset Sekuritas.
Suasana pabrik PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA), anak usaha Grup Triputra /Perseroan.
Suasana pabrik PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA), anak usaha Grup Triputra /Perseroan.

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten Grup Triputra mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021 dan awal 2022. Kendati demikian, saham-sahamnya masih mendapatkan rekomendasi non-rated.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta meyebutkan, saham-saham emiten Grup Triputra seperti PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), PT Surya Essa Perkasa Tbk. (ESSA), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) semuanya memiliki rekomendasi not rated.

“Hal ini bisa karena volatilitas pergerakan harga sahamnya,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).

Sejumlah pendorong pergerakan saha-saham tersebut antara lain kenaikan harga komoditas seperti CPO, energi, dan logam.

“Lonjakan hargakomoditas dan maupun pemulihan ekonomi domestik dapat memberikan katalis positif terhadap peningkatan kinerja keuangan emiten-emiten yang tergabung dalam Triputra Group,” kata Nafan.

Sementara itu, bberapa katalis yang menjadi risiko saham emiten TGrup Triputra di antaranya potensi gelombang keempat Covid-19 yang menyebabkan kebijakan pembatasan mobilitas sosial diberlakukan.

“Kemudian, tekanan juga datang dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global, atau pertumbuhan ekonomi domestik dibawah ekspektasi,” imbuhnya.

Terkait dengan kinerja, pada 2021, TAPG membukukan laba bersih Rp 1,16 triliun atau meningkat 27,2% year on year (yoy) dari realisasi laba bersih 2020 yang sebesar Rp 911,07 miliar yang didorong oleh kenaikan penjualan yang sebesar 19,2 persen yoy menjadi Rp 6,28 triliun sepanjang 2021. Pada tahun 2020, perolehan penjualan yang dikantongi TAPG adalah sebesar Rp 5,27 triliun.

Adapun, pada semester I/2022, TAPG melaporkan penjualan sebesar Rp4,61 triliun pada semester I/2022, naik 61,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,85 triliun.

Selanjutnya, ESSA tercatat membukukan kinerja pendaptan sepanjang 2021 naik 73 persen ke US$303 juta dari tahun sebelumnya hanya US$176 juta. Sementara itu, laba kotor naik 1.076 persen dari US$9 juta ke US$110 juta, terdongkrak oleh kenaikan harga ammonia dan gas sebagai dua lini bisnis utama ESSA.

Kemudian, sepanjang 2021, ASSA mncatatkan pertumbuhan pendapatan 67,51 persen secara tahunan menjadi Rp5,08 triliun. Segmen jasa pengiriman yang dimotori layanan Anteraja menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp2,76 triliun atau naik 248 persen dibandingkan dengan Rp794,72 miliar pada 2020.

Emiten Grup Triputra lainnya, berkode DRMA, mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp301,14 miliar naik 14,92 kali lipat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp18,9 miliar. Laba bersih yang melonjak berkali-kali lipat tersebut berasal dari penjualan bersih yang naik 55,44 persen menjadi Rp2,91 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp1,87 triliun pada 2020.

Adapun, emiten terbaru Grup Triputra, ASLC membukukan pendapatan hingga Kuartal I/2022 tumbuh sebesar 47,9 persen atau mencapai Rp69,6 miliar dari realisasi penjualan, ASLC telah menjual lebih dari 19.000 unit kendaraan roda dua dan roda empat melalui balai lelang JBA, dan sebanyak 217 unit mobil melalui Caroline.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper