Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkena Sentimen Inflasi, Saham GGRM, HMSP, UNVR, INDF Kompak Merosot

Kenaikan inflasi menjadi sentimen kekhawatiran pasar dan berimbas pada merosotnya sejumlah saham rokok dan konsumer.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Inflasi Tanah Air yang meningkat secara tahunan pada Juni 2022 menjadi sentimen yang membuat sejumlah saham sektor konsumer dan rokok merosot pada perdagangan Senin, (4/7/2022).

Analis Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menjelaskan, laju inflasi domestik saat ini meningkat 4,4 persen year-on-year (yoy) dibandingkan bulan Mei sebesar 3,6 persen. Kenaikan ini juga menjadi yang tertinggi sejak Maret 2017.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi tertinggi sebesar 8,3 persen yoy, dibandingkan bulan Mei 2022 sebesar 5,6 persen,” jelas Rully dalam risetnya, Senin (4/7/2022).

Sebelumnya pada Mei 2022, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga di kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,78 persen secara bulanan. Sedangkan beberapa komoditas impor seperti gandum, gula, dan kedelai hanya menyumbang inflasi bulanan domestik kurang dari 0,05 persen.

Pada sesi pertama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, (4/7/2022) sejumlah emiten sektor konsumer dan rokok terpantau merosot seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 3 persen.

Perusahaan rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) turun 2,05 persen ke level 955, disusul emiten PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang melemah 0,48 persen ke posisi 31.375 dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) yang juga menurun 0,40 persen di level 492.

Adapun sejumlah saham konsumer juga menurun hari ini, seperti PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) sebesar 2,90 persen ke level 4.690, emiten PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) melemah 2,35 persen ke posisi 498, dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) terkoreksi 077 persen ke level 1.930.

Sementara itu, emiten milik Anthoni Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) terpantau melemah masing-masing sebesar 0,80 persen dan 2,49 persen.

Pada sesi pertama perdagangan BEI, IHSG tercatat masih terkoreksi sebesar 2,53 persen atau setara 171,8 poin dan membawanya ke level 6.622,45.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM mengatakan, merosotnya IHSG hari ini disebabkan karena situasi pasar yang merespon data ekonomi terkait inflasi domestik yang melebihi 4 persen dari target Bank Indonesia (BI).

“Inflasi dan suku bunga masih menjadi concern isu di IHSG saat ini,” jelas Roger kepada Bisnis, Senin (4/7/2022).

Sebagai catatan, kali ini untuk pertama kalinya sejak Oktober 2015 inflasi domestik lebih tinggi dari target BI. “Bank Indonesia terus mewaspadai risiko tekanan inflasi ke depan, khususnya terkait perkembangan harga komoditas global dan pangan, dan dampaknya pada ekspektasi inflasi serta menempuh kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk memastikan terkendalinya inflasi,” papar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dikutip Senin (4/7/2022).

Dalam keterangan resmi, BI menyatakan akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah serta instansi terkait melalui tim pengendalian inflasi nasional dan daerah (TPIP dan TPID) untuk mengelola tekanan inflasi di sisi penawaran dan mendorong produksi. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper