Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Merger Pelindo, IPCC Terus Tambah Pelabuhan Kelolaan Baru

IPCC tengah melakukan penjajakan dengan Terminal di Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan lainnya yang dapat dijadikan hub Terminal Kendaraan.
Petugas mengatur alur mobil-mobil yang siap diekspor di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Petugas mengatur alur mobil-mobil yang siap diekspor di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) melakukan sejumlah pengembangan di terminal kendaraan guna menangkap peluang peningkatan aktivitas bongkar muat kendaraan tahun ini. Selain itu, perseroan juga terus menambah pelabuhan kelolaan di seluruh Indonesia.

IPCC memiliki sejumlah fasilitas, diantaranya Lapangan penumpukan dengan luas kurang lebih 60 ha, fasilitas gate, fasilitas pergudangan untuk inspeksi, dan sejumlah dermaga untuk sandar kapal RoRo pengangkut kargo kendaraan.

Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Rio T.N Lasse menyampaikan sejumlah pengembangan sedang dilakukan oleh IPCC, diantaranya perluasan lahan di area eks-DKP di daerah Tanjung Priok berbatasan dengan lahan penumpukan seluas 1,89 ha.

"Kemudian, kerjasama pengoperasian pelabuhan lain yang masih dalam Pelindo Group di luar Terminal yang telah dioperasikan oleh IPCC antara lain, Terminal Belawan, Medan yang mulai dikerjasamakan operasinya pada awal Januari tahun ini," paparnya, Senin (24/1/2022).

Emiten berkode IPCC ini juga tengah melakukan penjajakan dengan Terminal di Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan lainnya yang dapat dijadikan hub Terminal Kendaraan. Sebelumnya, IPCC hanya mengelola bongkar muat di 4 terminal yakni Terminal Tanjung Priok, Jakarta; Terminal Panjang, Lampung; Terminal Dwikora, Pontianak; dan MKO MTKI Gresik

Selanjutnya, tahun ini IPCC juga melakukan pendekatan dengan sejumlah pembuat kendaraan untuk tidak hanya melayani dari sisi layanan penumpukan tetapi, juga dapat dilayani layanan bongkar muat oleh IPCC.

"Lalu, juga pengembangan digitalisasi IT sehingga terkoneksi sistem antara IPCC melalui Autogate System hingga billing system dan payment gateway; sistem para pabrikan otomotif; hingga sistem di kepabeanan untuk keperluan administrasi pelaporan," katanya.

Untuk pengembangan lainnya yang tengah dipersiapkan dapat berupa layanan beyond terminal atau beyond the gate yang merupakan rencana bisnis IPCC sebagai bagian dari value added services dimana IPCC dapat memberikan layanan tambahan di luar Terminal IPCC atau remote area.

Hal ini termasuk layanan distribusi kendaraan antar wilayah maupun antar pulau dengan kerjasama dengan sejumlah pelabuhan (connectivity in distribution).

Layanan kendaraan tersebut dapat berupa layanan kendaraan baru maupun kendaraan bekas yang memiliki potential market cukup besar di Indonesia.

Untuk itu, IPCC melakukan pemeliharaan dan peningkatan kapasitas, fasilitas, dan peralatan terminal berbasiskan planning and control serta peningkatan pelayanan terminal melalui perbaikan fasilitas dermaga dan lapangan.

"Hal ini termasuk pemeliharaan sistem dan jaringan untuk membantu operasional hingga keuangan. Semuanya masuk dalam pipeline, Integrasi; Ekspansi, Digitalisasi; dan Koordinasi,” tambah Rio.

Hingga kuartal III/2021,IPCC mengalami turn around tercatat untung Rp16,60 miliar dari tahun sebelumnya tercatat rugi Rp32,73 miliar. Adapun pendapatan hingga akhir September 2021, tercapai sebesar Rp347,77 miliar di atas pencapaian di periode yang sama di tahun lalu dan bahkan hampir mendekati pencapaian pendapatan di periode September 2019 sebesar Rp359,52 miliar.

Hingga akhir tahun 2021 diperkirakan pendapatan akan mencapai Rp463,69 miliar atau lebih tinggi dari pencapaian pada tahun penuh 2020 senilai Rp356,53 miliar.

Sementara itu, dari perolehan laba IPCC diharapkan dapat mencapai di atas Rp20 miliar sehingga angka profit margin bisa lebih tinggi dari 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper