Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo Mulai Inbreng Saham Anak Usaha ke Subholding Usai Merger

Manajemen Pelindo menargetkan pada kuartal II/2022, bisnis inti perusahaan pada masing-masing subholding telah tertata dengan baik.
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melanjutkan proses merger 4 entitas pelabuhan BUMN ke fase inbreng saham anak usaha ke subholding yang dibentuk berdasarkan lini bisnisnya.

Sebagai bagian dari keseluruhan restrukturisasi BUMN Pelabuhan, Pelindo menggelar dua aksi korporasi. 

Dua langkah yang ditempuh yakni serah operasi bisnis dan inbreng atau pengalihan saham Pelindo pada anak perusahaan kepada subholding sesuai klaster bisnis masing-masing. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat bisnis inti Pelindo pasca merger.

Sebelumnya, empat subholding Pelindo telah resmi efektif beroperasi per 1 Januari 2022. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan serah operasi bisnis dari Pelindo kepada PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim dan pengalihan usaha kepada PT Pelindo Solusi Logistik pada 29 Desember 2021.

Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra menjelaskan merger yang Pelindo lakukan adalah perubahan mekanisme bisnis pada pelabuhan di Indonesia, yang semula pembagian bisnis berdasar wilayah kerja, kemudian berubah menjadi pembagian bisnis berdasarkan klaster bisnis.

"Dengan demikian, setelah proses merger selesai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penataan bisnis sesuai klaster bisnis,” ujarnya, Selasa (4/1/2021).

Dalam keberadaannya, subholding Pelindo ini memiliki tiga tugas utama, yakni menentukan kebijakan layanan pelabuhan sesuai lini bisnisnya yang selaras dengan kebijakan strategi Pelindo, menjalankan kuasa dan tugas operasional dari Pelindo, serta sebagai revenue generator.

Pembentukan empat Subholding di bawah Pelindo ini dilakukan untuk mengelola bisnis inti perusahaan. Masing-masing subholding ini juga menjadi induk bagi anak perusahaan eks Pelindo I-IV sesuai dengan lini bisnisnya.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono menyatakan serah operasi antara Pelindo kepada Subholding ini terhitung mulai 1 Januari 2022 dan untuk bentuk kerjasamanya menggunakan skema revenue sharing.

Setelah proses serah operasi, Pelindo melanjutkan pengalihan saham (inbreng) anak perusahaan kepada subholding sesuai klaster pelayanan petikemas, pelayanan non petikemas/multi terminal dan pelayanan jasa maritim atau pada tiga subholding Pelindo yakni PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim.

Proses restrukturisasi Pelindo ini kemudian akan dilanjutkan dengan pemurnian bisnis anak dan cucu perusahaan Pelindo di masing-masing klaster.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan tahapan inbreng saham ini merupakan salah satu yang terpenting. Pelindo akan mulai melakukan value creation dan menciptakan bisnis model baru yang diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan pendapatan, EBITDA maupun value creation dari Pelindo Group ke depan.

Adapun target value creation (earning before tax) Pelindo Group hingga 2025 adalah Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun.

Capaian value creation per 31 Desember 2021 telah terealisasi lebih dari Rp600 miliar yang berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama.

Diharapkan pada 2022 realisasi value creation tersebut akan jauh lebih besar lagi melalui aksi korporasi dan inisiatif strategis yang telah direncanakan sebelumnya.

Manajemen Pelindo menargetkan pada kuartal II/2022, bisnis inti perusahaan pada masing-masing subholding telah tertata dengan baik sehingga dapat terkonsolidasi sesuai klaster bisnisnya masing-masing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper