Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendanaan Efek Indonesia Siapkan Dua Lini Bisnis Baru untuk 2022

Kedua lini bisnis tersebut adalah Triparty Repurchase Agreement (REPO) dan pendanaan Pinjam Meminjam Efek (PME).
Direktur Utama Pendanaan Efek Indonesia Armand Eugene Richir memberikan pemaparan kepada wartawan secara daring mengenai profil dan kinerja sejak PEI berdiri pada Oktober 2019, Rabu (2/9/2020).
Direktur Utama Pendanaan Efek Indonesia Armand Eugene Richir memberikan pemaparan kepada wartawan secara daring mengenai profil dan kinerja sejak PEI berdiri pada Oktober 2019, Rabu (2/9/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) akan menambah sejumlah bisnis baru yang akan dijalankan perusahaan pada 2022.

Direktur PEI Suryadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua lini bisnis baru yang akan dijalankan PEI pada tahun depan, yakni pendanaan Triparty Repurchase Agreement (REPO) dan pendanaan Pinjam Meminjam Efek (PME). Keduanya akan memanfaatkan sistem terintegrasi yang saat ini telah dioperasikan oleh ID Clear.

Ia menjelaskan, saat ini OJK tengah merevisi Peraturan OJK No.25/POJK.04/2018 tentang Lembaga Pendanaan Efek, dimana salah satu poin utamanya adalah penambahan produk pendanaan yang dapat disediakan oleh PEI.

“Dari perkembangan terakhir yang saya terima, revisi peraturan itu sudah berada di Kemenkumham, kami harapkan revisi POJK tersebut akan segera terbit,” jelasnya dalam webinar PEI pada Selasa (28/12/2021).

PEI menargetkan Pendanaan REPO akan dapat digunakan oleh Partisipan PEI pada Triwulan II/2022, sedangkan Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek diproyeksikan akan hadir pada Triwulan III/2022.

Sementara itu, PEI menetapkan target nilai Pendanaan REPO di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp150miliar per hari, sementara nilai Pendanaan melalui Pinjam Meminjam Efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp15 miliar.

Untuk Pendanaan Transaksi Marjin, di tahun 2022 PEI menargetkan nilai rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar. Dengan memperhatikan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun, PEI optimistis target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022.

Selain itu, PEI juga turut mendukung peningkatan kualitas kredit di sektor Pasar Modal, melalui partisipasi PEI sebagai pelapor wajib pada Sistem Layanan Informasi Kredit (SLIK) OJK, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022. PEI berperan untuk melaporkan posisi kredit dari Partisipan PEI kepada SLIK, yang nantinya akan berkontribusi dalam menghasilkan ekosistem kredit yang berkualitas.

Suryadi melanjutkan, hingga pertengahan Desember 2021, PEI telah menjalin kerjasama dengan 13 Anggota Bursa, dengan 3 di antaranya merupakan Partisipan baru PEI di tahun 2021, yaitu Erdikha Elit Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, dan Surya Fajar Sekuritas.

Sementara itu, sepanjang tahun 2021, PEI telah menyalurkan pendanaan senilai lebih dari Rp1,25 Triliun, atau naik 24 persen jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran pendanaan di tahun 2020.

Selain itu, posisi rata-rata outstanding harian sampai dengan akhir bulan November 2021 mencapai Rp130 miliar, atau naik sekitar 40 persen jika dibandingkan dengan rata-rata outstanding harian di tahun 2020 sebesar Rp91 miliar.

“Kami juga mencatatkan nilai posisi outstanding harian tertinggi atau all time high sejak PEI beroperasional yaitu sebesar Rp199,73 miliar pada tanggal 6 Desember 2021, setelah sebelumnya posisi tertinggi terjadi pada tanggal 8 Januari 2021 senilai Rp198 miliar,” katanya.

Seiring dengan perkembangan ekonomi global, situasi pandemi yang semakin terkendali, serta target-target BEI, ID Clear dan KSEI selaku pemegang saham PEI, manajemen meyakini bahwa tahun 2022 merupakan momen pemulihan sektor pasar modal, termasuk bisnis Pendanaan Efek.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper