Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,13 persen atau 8,61 poin ke 6.547,11 pada akhir perdagangan Senin (6/12/2021).
Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang 6.525,98-6.585,26. Sebanyak 214 saham hijau, 301 saham merah dan 151 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar bursa parkir di level Rp8.169,44 triliun pada akhir perdagangan hari ini.
Kendati indeks acuan menguat, investor membukukan aksi jual bersih atau net sell di seluruh pasar senilai Rp206,13 miliar. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi yang paling banyak dibuang asing Rp115,7 miliar.
Menyusul saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Masing-masing diobral asing Rp66,1 miliar dan Rp35,2 miliar.
Sementara itu, 3 saham yang melesat signifikan pada sore ini antara lain saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), saham PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY). Ketiganya masing-masing melejit 25 persen, 24,66 persen dan 10,71 persen.
Di sisi lain, aksi beli bersih terjadi pada saham CMRY yang diborong asing Rp140,6 miliar. Selain itu, asing juga melakukan beli bersih terhadap saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sebanyak Rp50,7 miliar, yang membuat sahamnya naik 0,98 persen atau naik 150 poin ke harga 15400.
Baca Juga
Saham PT Harum Energy Tbk. (HRUM) juga diborong asing dengan nilai Rp44,6 miliar, tetapi, saham HRUM tercatat turun 1,90 persen atau 200 poin ke harga 10.300.
Top losers dipimpin PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang melemah 6,94 persen atau 34 poin ke harga 456. Di belakangnya, ada saham PT HK Metals Utama Tbk. (HKMU) yang turun 6,85 persen dan saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) yang turun 6,67 persen.
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, terkait dengan penyebaran Corona varian Omicron, IMF siap memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Hal ini menurutnya menekan pergerakan IHSG hari ini.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa varian baru yang dapat menyebar sangat cepat itu dapat merusak kepercayaan, sehingga IMF kemungkinan akan melihat beberapa penurunan proyeksi pertumbuhan global pada Oktober.