Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wajib Tahu! Hindari 4 Hal Ini Biar Gak Boncos saat Investasi Saham

Hindari herding behavior yakni mengambil keputusan hanya karena melihat sentimen mayoritas tanpa melakukan analisa yang mendalam.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham sudah lama dikenal sebagai ladang investasi yang high risk high return. Jika investor tidak pintar-pintar mengatur strategi, maka kerugiaan karena harga saham yang turun tak bisa terhindarkan. 

Pengamat pasar modal Rivan Kurniawan membagikan beberapa hal yang bisa membuat investor lebih cepat kehilangan uang dibandingkan mendatangkan saat berinvestasi di pasar modal.

1. Mindset Cepat Untung
Rivan menjelaskan ada pepatah yang menyebutkan bahwa pasar saham adalah alat untuk memindahkan uang dari orang yang tidak sabaran ke orang yang sabar.

"Itu kenapa orang yang mindset-nya ingin cepat kaya atau cepat untung biasanya akan lebih cepat kehilangan uang," jelasnya dalam kanal YouTube-nya, dikutip Jumat (26/11/2021).

2. Beli Saham Hype
Membeli suatu saham karena sedang hype atau ramai diperbincangkan salah satu cara cepat untuk rugi. Menurutnya investor yang membeli karena ikut-ikutan, tidak melakukan analisis dan memperhitungkan peluang risiko yang muncul.

"Dalam berinvestasi kita harus memperhitungkan risikonya terlebih dahulu baru bicara potensi keuntungannya, bukan sebaliknya," tegasnya.

3. Sering Cut Loss
Secara sederhana semakin sering investor melakukan cut loss modal yang dimiliki semakin lama akan berkurang. Menurut Rivan, investor yang sering cot loss biasanya tidak memiliki kepercayaan yang kuat karena kurang melakukan analisa.

Dia menjelaskan investor yang sudah melakukan analisa baik teknikal maupun fundamental akan lebih memiliki kepercayaan diri. Alhasil, ketika harga saham turun, investor tipe ini tidak akan takut, dan justru akan menilai itu adalah kesempatan.

4. Terlalu Mengikuti Arus
Rivan menyebutkan ada sebuah fenomena yang disebut herding behavior. Artinya, seorang investor mengambil keputusan hanya karena melihat sentimen mayoritas tanpa melakukan analisa yang mendalam.

Prinsip ini bertolak belakang dengan prinsip yang disebarkan oleh Warren Buffett, yaitu tamak ketika orang lain takut dan takut ketika orang lain tamak.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yuliana Hema
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper