Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola ritel Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp500 miliar pada tahun ini.
Idrus Widjajakusuma, Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa, mengatakan capex tersebut sebanyak 80 persen akan digunakan untuk bisnis Mitra10 dan sisanya untuk bisnis distribusi perseroan.
“Untuk Mitra10 tentu untuk buka toko. Untuk distribusi ini untuk renovasi dan kendaraan,” kata Idrus dalam paparan publik, Kamis (2/9/2021).
Hingga saat ini, emiten dengan kode saham CSAP tersebut sudah menyerap capex sebesar 60 persen.
Perseroan berencana membuka 4 gerai baru tahun ini, yang mana dua di antaranya telah diresmikan pada semester I/2021.
Perseroan melaporkan telah merelokasi satu gerai Mitra10 di Kalimalang dan meresmikan dua gerai baru yang masing-masing terletak di Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Palembang (Sumatera Selatan) pada paruh pertama tahun ini.
Dengan demikian, masih ada dua gerai baru lagi yang akan dibuka perseroan menjelang akhir tahun sehingga Mitra10 akan memiliki 42 gerai di seluruh Indonesia pada 2021.
Adapun, CSAP menargetkan memiliki 50 gerai Mitra10 pada 2022—2023 dengan ekspansi 3 hingga 6 gerai baru per tahun. Oleh karena terjadi perlambatan pada masa pandemi, perseroan berencana membuka hingga 8 gerai baru pada tahun-tahun mendatang.
Andy Totong, Direktur Catur Sentosa, menambahkan perseroan menargetkan setidaknya memiliki minimal 100 gerai Mitra10 dalam sepuluh tahun ke depan.
“Sepuluh tahun ke depan, minimal 100 toko,” imbuh Andy.
Selain menawarkan bahan bangunan melalui toko Mitra10, CSAP juga mendistribusikan barang konsumer (fast moving consumer goods/FMCG) dan bahan kimia.
Saat ini, perseroan memiliki 42 cabang distribusi bahan bangunan di 40 kota besar se-Indonesia, 4 cabang distribusi kimia, 38 area distribusi FMCG, 40 gerai Mitra10 ritel modern bahan bangunan dan home improvement, serta 14 gerai Atria ritel modern home furnishing.
