Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Tips Mudah Diversifikasi dalam Memilih Produk Reksa Dana  

Investor perlu berdisiplin dalam melakukan pembelian reksa dana dan memanfaatkan momentum koreksi pasar dari waktu ke waktu agar dapat memperoleh peluang lebih tinggi.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Ungkapan klasik “Jangan menaruh seluruh telur dalam satu keranjang” juga berlaku dalam berinvestasi di instrumen reksa dana. Itulah mengapa diversifikasi menjadi penting dalam meracik portofolio investasi.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan dalam memilih produk reksa dana perlu ditekankan bahwa investor harus melakukan diversifikasi aset dan jangan menaruh seluruh dananya dalam satu kelas aset tertentu apalagi yang agresif seperti kelas aset saham.

Adapun, dalam hal diversifikasi portofolio, investor perlu memastikan bahwa bukan cuma produk reksa dana yang berbeda tetapi jenisnya pun berbeda.

“Jangan di tiga reksa dana tapi misalnya saham semua cuma beda nama saja,” ujar Rudiyanto kepada Bisnis, Kamis (15/7/2021).

Selain itu, investor juga perlu berdisiplin dalam melakukan top up atau pembelian reksa dana dan memanfaatkan momentum koreksi pasar dari waktu ke waktu agar dapat memperoleh peluang lebih tinggi.

Untuk memilih produk yang akan dibeli, Rudiyanto menyebut ada beberapa indikator yang dapat digunakan investor seperti sharpe ratio, drawdown, dan expense ratio.

Sharpe ratio merupakan angka yang menunjukkan excess return reksa dana atas setiap persen risiko. Makin besar nilai indikator sharpe ratio artinya semakin optimal kinerja suatu reksa dana.

Kemudian drawdown adalah indikator yang menggambarkan risiko tertinggi yang mungkin dihadapi investor berdasarkan kinerja yang dihitung dari nilai Aktiva Bersih (NAB) tertinggi ke NAB terendah. Semakin kecil angka drawdown artinya semakin baik.

Sementara expense ratio dihitung dari total seluruh biaya yang timbul seperti biaya transaksi, pajak, manajemen, kustodian, audit, dan lainnya dalam pengelolaan reksa dana dibagi rata-rata dana kelolaan. Semakin kecil maka semakin efisien pengelolaan suatu reksa dana.

“Perlu diingat sharpe ratio dan drawdown dihitung dari data historis, bisa menjadi referensi tapi tidak menjadi jaminan terulang di masa mendatang,” ujarnya.

Dari sisi manajer investasi sendiri, Rudiyanto mengatakan MI biasanya akan menawarkan produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan keadaan keuangan masing-masing investor.

Pun, dalam kondisi yang pandemi yang masih berlangsung, dia menilai kondisi profil risiko dan keuangan investor mungkin saja berubah sehingga diperlukan komunikasi yang aktif dengan nasabah atau calon nasabah.

Sebelumnya, Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyarankan agar investor mengatur alokasi asetnya secara proporsional dengan rasio 50:30:20 yang mana aset berbasis pendapatan tetap memiliki porsi paling besar, diikuti pasar uang, dan terakhir saham.

Dia mengatakan di tengah kondisi pasar yang masih dibayangi pandemi, reksa dana berbasis pendapatan tetap masih memiliki potensi kinerja paling tinggi. Kemudian porsi selanjutnya untuk reksa dana berbasis pasar uang berfungsi untuk menjaga likuiditas.

“Sementara untuk saham porsinya jangan dulu terlalu besar karena masih sangat volatil,” ujarnya beberapa waktu lalu.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper