Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buyung Poetra (HOKI) Bikin Kulit Padi Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Produsen beras Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada Tbk berkomitmen fokus dalam praktik keberlanjutan, yaitu memanfaatkan limbah kulit padi untuk bahan bakar ramah lingkungan.
Petani melakukan penyemprotan pestisida organik pada tanaman padi di areal persawahan Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (7/9/2020). Perum Bulog Kanwil Sulawesi Tenggara mencatat telah menyerap sebanyak 17.600 ton beras petani dari target 20 ribu ton serapan beras di tahun 2020. ANTARA FOTO/Jojon
Petani melakukan penyemprotan pestisida organik pada tanaman padi di areal persawahan Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (7/9/2020). Perum Bulog Kanwil Sulawesi Tenggara mencatat telah menyerap sebanyak 17.600 ton beras petani dari target 20 ribu ton serapan beras di tahun 2020. ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen beras Topi Koki, PT Buyung Poetra Sembada Tbk., tengah mengembangkan kulit padi atau sekam menjadi energi alternatif.

Direktur Buyung Poetra Sembada Budiman Susilo mengatakan, perseroan akan terus berupaya untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan penerapan praktik keberlanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG).

Adapun, emiten berkode saham HOKI itu sudah turut andil dalam menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah hasil produksi dengan target zero waste untuk mengurangi jejak karbon.

"Kami berupaya untuk terus fokus dalam praktik keberlanjutan ini, yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit padi untuk pembangkit listrik serta uji coba memprosesnya menjadi pellet untuk alternatif bahan bakar,” ujar Budiman dikutip dari keterangan resminya, Selasa (11/5/2021).

Saat ini, HOKI sedang membangun alat untuk membentuk pellet dari sisa kulit padi yang dimiliki perseroan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

HOKI dapat memproduksi pelet dengan menggunakan mesin yang dimiliki di pabrik Subang, Jawa Barat. Dengan semakin banyak kulit padi yang dihasilkan dari gabah basah, akan semakin banyak yang dapat diolah menjadi pellet yang selanjutnya bisa dijual ke berbagai perusahaan sebagai alternatif bahan bakar. 

Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa pellet ini juga dapat menjadi tambahan pendapatan untuk HOKI di masa mendatang.

Selain diolah menjadi pellet, limbah kulit padi ini juga sudah digunakan HOKI sebagai bahan untuk pembangkit listrik.

“HOKI sudah selesai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sekam di Sumatra Selatan pada 2020 dan telah beroperasi. Berbagai upaya yang dilakukan HOKI ini adalah untuk memaksimalkan penggunaan limbah dari produksi beras sebagai nilai tambah dan turut berkontribusi dalam lingkungan keberlanjutan,” papar Budiman.

Adapun, pada 2020 HOKI mencatatkan penjualan sebesar Rp1,17 triliun, turun 29,03 persen yoy.

Budiman menjelaskan bahwa hal ini disebabkan selama tahun 2020 merupakan tantangan bagi setiap industri, termasuk HOKI. Di mana banyak terdapat pembatasan sosial di berbagai daerah sehingga penjualan beras HOKI turut merasakan dampaknya. 

Adanya pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada kontribusi penjualan HOKI, yaitu saat ini didominasi oleh pasar modern dibandingkan dengan pasar tradisional. Kontribusi penjualan dari pasar modern sebesar 50,20 persen, sedangkan pasar tradisional sebesar 23,67 persen, dan lain-lain 26,13 persen.

Di sisi lain, saat ini HOKI juga sedang dalam perencanaan untuk meluncurkan produk baru berupa produk consumer goods melalui anak usahanya PT Distribusi Hoki Niaga.

Oleh karena itu, seiring dengan mulai membaiknya kondisi pandemi ini HOKI telah mempersiapkan strategi-strategi yang dapat mendukung kinerja HOKI yang lebih baik pada 2021. HOKI juga terus meningkatkan dan konsisten dalam praktik lingkungan keberlanjutan.

“Hal ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan. Ke depan, HOKI optimis akan mendapatkan kinerja yang lebih baik diiringi dengan praktik ESG yang baik,”papar Budiman.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper