Bisnis.com, JAKARTA — PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) membukukan penurunan pendapatan yang signifikan pada semester I/2025. Hal tersebut berimbas terhadap bottom line produsen beras merek Topi Koki itu.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, HOKI membukukan penjualan neto Rp575,33 miliar pada Januari—Juni 2025. Jumlah itu merosot 22,71% dari realisasi penjualan neto pada semester I/2024 sebesar Rp744,41 miliar.
Pada saat yang sama, HOKI membukukan beban pokok penjualan Rp530,73 miliar, beban penjualan Rp23,52 miliar, dan beban bunga Rp11,98 miliar.
Alhasil, bottom line HOKI berbalik negatif pada semester I/2025. HOKI tercatat membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp10,25 miliar. Kondisi itu berbanding terbalik dengan laba bersih Rp16,69 miliar pada semester I/2024.
Dalam paparan publik belum lama ini, manajemen Buyung Poetra Sembada menyampaikan pada kuartal I/2024 terjadi anomali di pasar sehingga HOKI harus mengeluarkan semua stok yang ada. Hal itu tecermin dalam penjualan yang melonjak tinggi.
“Kemudian pada kuartal I/2025, semuanya sudah berjalan kembali normal. Targetnya hingga akhir tahun kami bisa mencapai pertumbuhan penjualan 10%,” ujarnya, dikutip Jumat (25/7/2025).
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, HOKI menyusun strategi dengan menjalin kerja sama dengan distributor berskala nasional yang membantu kami untuk ekspansi.
Produk-produk baru HOKI juga sudah mulai dikirim, listing di distributor, dan segera akan dipasarkan ke semua jaringan yang dimiliki distributor.
“Untuk capex, sementara ini kami manfaatkan dulu kapasitas produksi yang ada.”
Terkait dengan ekspansi usaha, HOKI melalui PT Hoki Distribusi Niaga (HDN) telah menjalin kerja sama dengan anak usaha untuk membangun pabrik beras sehat di Boyolali dengan nilai investasi sekitar Rp15 miliar.
“Perkiraan pada September atau Oktober [2025] kami sudah bisa mulai produksi.”