Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Pelayaran Lo Kheng Hong dari Grup Indika (MBSS) Targetkan Pemulihan Pendapatan

Direktur Mitrabahtera Segara Sejati Burhan Sutanto mengungkapkan pandemi yang terjadi pada 2020 berdampak pada hampir seluruh sektor industri, tidak terkecuali untuk industri batu bara dimana terlihat bahwa terdapat penurunan ekonomi dunia berakibat pada penurunan permintaan.
Aktivitas PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS). Istimewa
Aktivitas PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten pelayaran Grup Indika Energy PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) turun sepanjang 2020. Perseroan pun menargetkan perbaikan pendapatan pulih dalam 2 tahun.

Direktur Mitrabahtera Segara Sejati Burhan Sutanto mengungkapkan pandemi yang terjadi pada 2020 berdampak pada hampir seluruh sektor industri, tidak terkecuali untuk industri batu bara dimana terlihat bahwa terdapat penurunan ekonomi dunia berakibat pada penurunan permintaan dan harga yang drastis dan simultan pada 2020.

"Bila pandemi global dapat teratasi dengan baik, kami menargetkan pendapatan untuk bertumbuh secara bertahap mendekati kondisi pra pandemi dalam waktu kurang lebih 2 tahun," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (20/4/2021).

Dia bercerita meski harga batu bara meningkat pada kuartal IV/2020, tidak dapat mengimbangi penurunan yang terjadi sepanjang tahun 2020.Penurunan permintaan listrik menyebabkan kinerja emiten bersandi MBSS mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Selama kebijakan lockdown di beberapa negara terdapat pembatasan pengiriman ekspor batu bara yang mengakibatkan penurunan permintaan jasa MBSS karena sebagian besar pengiriman kami adalah untuk ekspor.

Selain itu, hal tersebut juga berdampak pada recoverable amount atas kapal MBSS. Dengan mempertimbangkan penurunan harga dan penurunan permintaan batu bara yang terlihat jelas MBSS mengakui kerugian penurunan nilai kapal yang cukup signifikan yaitu sebesar US$6 juta pada 2020.

"Pandemi berdampak signifikan pada permintaan batu bara yang menyebabkan tekanan pada bisnis pelanggan kami. Dengan berkurangnya permintaan batu bara, baik di pasar domestik maupun ekspor, operasi pelanggan kami mengalami penurunan volume yang signifikan untuk transportasi yang berpengaruh signifikan dalam bisnis MBSS," urainya.

Volume kargo yang diangkut menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sejalan dengan itu MBSS mencatatkan penurunan pendapatan pada 2020.

Meskipun dengan volume yang berkurang dimungkinkan untuk mengurangi biaya komersial seperti bahan bakar, agen, biaya pelabuhan, tetapi biaya teknis seperti awak kapal, pemeliharaan dan perlengkapan, perlengkapan kapal, survei dan sertifikasi tetap ada, terlepas dari aset yang berfungsi atau tidak.

Perseroan pun menargetkan pada 2021 tidak hanya mencakup pengoptimalan dan efisiensi operasi komersial yang berkelanjutan, tetapi juga menggunakan digitalisasi untuk meningkatkan aktivitas teknis, termasuk platform digital untuk Pemeliharaan Terencana, Manajemen Awak Kapal, serta Kesehatan dan Keselamatan.

"Kuartal terakhir 2020 menunjukkan tren yang lebih positif pada permintaan batu bara dan harga batu bara, yang akan berpengaruh pada bisnis MBSS," urainya.

Dengan adanya departemen pengembangan bisnis yang memiliki sumber daya memadai, MBSS dapat mengejar dan menjajaki peluang diversifikasi dalam sektor energi. Manajemen berkeyakinan bahwa MBSS akan mampu meningkatkan kinerja dan terus memberikan kepuasan pelanggan di masa depan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten yang sahamnya dimiliki investor kawakan Lo Kheng Hong lebih dari 5 persen ini membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$14,98 juta pada 2020. Dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS, rugi bersih itu setara dengan Rp209,72 miliar.

Perolehan itu berbanding terbalik dengan perolehan 2019 ketika MBSS membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar US$1,58 juta.

Sejalan dengan itu, emiten Grup Indika itu mencatatkan pendapatan US$54,86 juta pada 2020, turun 29,51 persen dibandingkan dengan pendapatan 2019 sebesar US$77,84 juta.

Selain itu, beban langsung pada 2020 menjadi sebesar US$50,98 juta, turun dibandingkan dengan beban langsung 2019 sebesar US$59,39 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper