Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

17 Emiten Tawarkan Saham Baru, Ini yang Mesti Diperhatikan Investor

Bisnis mencatat setidaknya ada 17 emiten yang akan menerbitkan saham baru. Lalu, apa yang perlu diperhatikan para investor?
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten ramai-ramai berencana menggelar penerbitan saham baru, baik berupa rights issue maupun private placement. Aksi ini menjadi langkah tepat pembiayaan ekspansi di masa pemulihan ekonomi.

Bisnis mencatat setidaknya ada 17 emiten yang akan menerbitkan saham baru, dengan rincian 15 emiten merencanakan rights issue atau penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HEMTD) dan 2 emiten melakukan private placement atau penerbitan saham tanpa HEMTD.

Sejumlah emiten pun berencana menerbitkan saham baru dengan nilai jumbo, paling tinggi rencana PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang akan menerbitkan 4,76 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 melalui skema private placement. Adapun, harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.954, sehingga perseroan dapat meraup dana private placement senilai Rp9,29 triliun.

Kemudian, ada PT Smarfren Telecom Tbk. (FREN) yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7 miliar saham biasa dengan nama Seri C dengan Harga Penawaran Rp120 per saham. Dengan demikian, seluruh sahamnya akan bernilai sebanyak-banyaknya Rp840 miliar.

Selain itu, FREN berencana menerbitkan Waran Seri III sebanyak-banyaknya senilai Rp9,199 triliun yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama hasil pelaksanaan HMETD. Artinya, total dana yang akan dikumpulkan perseroan mencapai Rp10,03 triliun.

PT Bank Jago Tbk. (JAGO) berencana menerbitkan 3 miliar saham baru dengan target perolehan dana Rp7,05 triliun untuk memperkuat struktur modal bank.

Kemudian, ada PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) 7,28 miliar saham. Harga pelaksanaan Rp170 per unit saham total nilai sebesar Rp1,23 triliun dengan tujuan untuk penguatan modal.

Analis Teknikal Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan emiten-emiten yang melakukan penerbitan saham baru tersebut harus diperhatikan kembali potensi dilusi sahamnya.

"Hal ini karena investor berpotensi terkena dilusi apabila melalui private placement, tetapi belum tentu terkena dilusi apabila melalui HMETD dan investor ikut menebus saham rights issue tersebut," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (24/3/2021).

Menurutnya, rencana aksi korporasi tersebut akan berimbas terhadap pergerakan saham dari emiten-emiten tersebut. Dalam jangka pendek, biasanya akan ada penyesuaian harga setelah dilaksanakannya penerbitan saham baru sehingga investor trader terutama perlu berhati-hati apabila terjadi penyesuaian tersebut.

Investor juga perlu melihat lebih dalam penggunaan dana hasil penerbitan saham baru tersebut tersebut, penggunaan dana yang efektif dapat menambah nilai perusahaan.

"Penggunaan dana seperti sebagai belanja modal atau memperkuat struktur modal biasanya direspons baik oleh masyarakat sehingga juga menjadi katalis positif pergerakan harga sahamnya dalam jangka panjang," paparnya.

Sementara itu, untuk daya serap saham baru tersebut, Hendriko menilai biasanya penerbitan saham baru akan terserap dengan lancar, baik dari HMETD ataupun private placement, apalagi saat ini pasar sedang berada dalam sentimen optimisme akan pemulihan ekonomi.

Dia menyebut di antara emiten-emiten yang sedang melaksanakan penerbitan saham baru, secara teknikal terdapat saham-saham dengan tren kenaikan harga saham. Menurutnya, saham yang masih uptrend ada PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT dan EMTK.

"CENT target price awal di 300 dan EMTK di target 2560, setelah itu dapat mengikut tren baru yang akan terbentuk karena sudah mencapai all time high," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper