Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor IRRA Semringah, Pesanan Penanganan Covid-19 Dorong Laba

Saham Itama Ranoraya (IRRA) menguat 24,86 persen atau 230 poin ke level Rp1.155 pada penutupan perdagangan pekan pertama Desember 2020.
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antara
Sebuah botol kecil berlabel Vaksin diletakkan di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19 pada (10/4/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) memperkirakan kinerja tahun ini melampaui target perseroan.

Manajemen sebelumnya menargetkan pendapatan dapat tumbuh 20 persen, sementara untuk laba bersih ditargetkan sebesar Rp40 miliar. Jumlah laba ini tumbuh 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengungkapkan pendapatan dan perolehan laba bersih akan melampaui target disebabkan mulai masuknya pesanan untuk program penanganan pandemi Covid-19 dari pemerintah pada penghujung 2020 ini.

“Kami optimis laba bersih IRRA bisa tumbuh diatas 30 persen, jauh di atas besaran target yang ditetapkan yaitu 20 persen," ungkap Pratoto dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (6/12/2020).

Selain dari kontribusi peningkatan pendapatan bisnis utama, perseroan menyatakan juga mendapatkan tambahan margin laba bersih dari insentif pajak berupa penurunan tarif pajak dari 25 persen menjadi 22 persen untuk perusahaan alat kesehatan.

Pendapatan perseroan di kuartal IV/2020 diperkirakan akan kembali menjadi kontribusi terbesar dibandingkan pendapatan di kuartal lainnya.

Di segmen alat kesehatan non elektromedik steril (jarum suntik), perseroan memperkirakan pendapatan mampu tumbuh di atas 30 persen. Sedangkan untuk segmen produk diagnostik in vitro pertumbuhan pendapatannya bisa mencapai 25 persen.

 

TARGET 2021

Sementara untuk target tahun depan, perseroan memproyeksikan pertumbuhan yang diperoleh akan cukup signifikan dibandingkan 2020. Proyeksi juga sejalan dengan dimulainya pelaksanaan vaksin  yang dilakukan pemerintah.

“Tahun depan selain dari pertumbuhan organik berupa pelaksanaan vaksin Covid-19, peningkatan kebutuhan sektor swasta dan kebutuhan pengguna langsung dan tambahan beberapa variasi produk primer yang dipegang IRRA, juga ada tambahan anorganik," sambungnya.

Tahun depan kapasitas produk jarum suntik sekali pakai milik PT Oneject Indonesia (Oneject), sister company perseroan akan mencapai 1,2 miliar suntik per tahun. Setelah mengoptimalkan pasar nasional, perseroan akan memulai masuk ke pasar ekspor. 

Selain dari produk jarum suntik sekali pakai, tahun depan perseroan memperkirakan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dari permintaan untuk alat plasma darah dan juga covid antigen test.

Produk covid antigen test yang dimiliki IRRA adalah salah satu dari dua merek yang sudah diakui oleh WHO. Tahun depan perseroan juga akan menambah portofolio produk berupa imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di lndonesia.

Produk tersebut sudah diproduksi di Australia dan saat ini sedang dalam uji klinis tahap  tiga oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

IRRA juga saat ini sedang bertransformasi dari model bisnis medical equipment supplier menjadi manufacturer dan innovator peralatan medis dengan visi HiTech Healthcare Solutions.

Dengan transformasi tersebut, bisnis IRRA diperkirakan akan lebih profitable. Keputusan tersebut merupakan upaya perseroan untuk terus meningkatkan nilai perusahaan secara optimal.

Di lantai bursa, saham IRRA menguat 24,86 persen atau 230 poin ke level Rp1.155 pada penutupan perdagangan pekan ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper