Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Menguat, Ini Dampaknya Buat Indocement (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menilai risiko nilai tukar mulai berkurang seiring dengan penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Biaya produksi tahun depan diperkirakan akan cenderung sama dengan tahun ini sehingga harga jual semen tidak akan fluktuatif.
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement
Proses pemuatan kontainer berisi semen merk tiga roda./indocement

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menilai pergerakan nilai tukar rupiah yang kian stabil pascapemilihan Presiden Amerika Serikat akan menguntungkan perseroan dari sisi biaya produksi.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya menilai risiko nilai tukar telah berkurang saat ini setelah Joe Biden mengumpulkan 270 electoral vote, jumlah yang cukup untuk menenangkan pilpres AS.

“Sekarang kita melihat sudah Rp14.000 per dolar AS, ini positif sekali untuk semen,” kata Christian dalam paparan publik, Selasa (10/11/2020).

Dengan demikian, Christian memperkirakan biaya produksi emiten berkode saham INTP tersebut pada 2021 bakal tetap hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.  Selain posisi risiko nilai tukar yang lebih stabil, hal itu juga akan didukung oleh penurunan indeks pembelian batubara.

Pada tahun depan, secara umum Christian melihat harga semen tidak akan bergerak terlalu fluktuatif bahkan cenderung mendatar (flat). 

“Memang Hongshi [produsen baru semen asal China] sudah mendistribusikan produknya di Jawa Timur pada September 2020. Tapi sampai saat ini karena dia masih kecil saya melihat gejolak harga semen yang berarti belum ada,” ujar Christian.

Adapun, permintaan semen pada 2020 diperkirakan bisa kembali tumbuh positif pada kisaran 4 persen - 5 persen setelah jatuh -9 persen hingga -10 persen tahun ini.

Perkiraan tersebut didasari mengingat angka bujet infrastruktur yang ditingkatkan 47 persen secara tahunan menjadi Rp414 triliun pada 2021.

Christian juga melihat sentimen positif konsumsi semen dari pengesahan UU Cipta Kerja. Dengan berlakunya omnibus law, diperkirakan lebih banyak realokasi berbagai pabrik ke kawasan industri di Indonesia.

Untuk diketahui, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS hingga ke level Rp14.000. Hingga pukul 09.51 WIB, nilai tukar rupiah melemah 80 poin ke level Rp14.165 per dolar AS.

Sementara itu, di akhir sesi pertama, saham Indocement turun 2,21 persen ke level 14.350. Namun, dalam sepekan terakhir, saham Indocement sudah naik 14,80 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper