Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda (GIAA) Emisi OWK Rp8,5 Triliun, Saham Chairul Tanjung Bisa Terdilusi Jadi 9 Persen

Manajemen Garuda Indonesia mengatakan penerbitan OWK bertujuan tujuan untuk perbaikan posisi keuangan perseroan karena memiliki modal kerja bersih negatif.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menerbitkan obligasi wajib konversi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp8,5 triliun.

Garuda Indonesia mengumumkan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Emisi akan dilakukan dengan denominasi rupiah dengan nilai maksium Rp8,5 triliun dan jangka waktu 7 tahun sejak tanggal penerbitan.

Konversi akan dilakukan menjadi saham baru Seri B pada akhir periode OWK yang jumlahnya akan ditentukan dengan membagi nilai prinsipal OWK yang terutang pada tanggal konversi dengan harga konversi.

Dalam ketrerbukaan informasi, Manajemen Garuda Indonesia mengatakan penerbitan OWK bertujuan tujuan untuk perbaikan posisi keuangan perseroan karena memiliki modal kerja bersih negatif.

“(Perseroan) mempunyai kewajiban melebihi 80 persen dari aset perusahaan terbuka tersebut pada saat rapat umum pemegang saham menyetujui penambahan modal,” ujar Manajemen Garuda Indonesia dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/10/2020).

Berdasarkan neraca hasil perhitungan internal perseroan per 30 Juni 2020, Garuda Indonesia memenuhi kondisi modal kerja negatif US$3,68 miliar. Liabilitas maskapai pelat merah itu senilai US$10,36 miliar, di mana jumlah itu melebihi 80 persen dari total aset perseroan senilai US$10,28 miliar.

Pemegang OWK direncanakan merupakan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementeria Keuangan, yang akan diwakili oleh afiliasi dari perseroan melalui kepemilikan saham oleh pemerintah Indonesia.

Lebih lanjut, manajemen mengatakan keikutsertaan pemerintah selaku pemegang saham mayoritas perseroan sekaligus calon pemodal sangatlah diperlukan. Hal ini mengingat strategisnya peranan perseroan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa yang akan datang.

“Baik sebagai penopang konektivitas arus barang dan penumpang di Indonesia maupun mancanegara yang krusial dalam pemerataan dan penggerak pertumbuhan ekonomi,” jelas Manajemen Garuda Indonesia.

Emiten berkode saham GIAA itu menyebut ada risiko atau dampak penambahan modal kepada pemegang saham termasuk dilusi. Penerbitan OWK dengan nilai maksimum Rp8,5 triliun wajib dikonversi menjadi saham baru pada tanggal konversi.

Setelah penambahan modal dari transaksi perseroan menjadi efektif, persentase kepemilikan dari pemegang saham Seri B lain akan mengalami penurunan dilusi sebanyak 61 persen. Berdasarkan asumsi proforma, harga konversi berdasarkan 90 persen rerata harga penutupan selama kurun waktu 25 hari sejak tanggal 13 Oktober 2020 yakni Rp206.

Dengan asumsi itu, kepemilikan pemerintah Indonesia di GIAA akan bertambah dari 60,5 persen menjadi 84,8 persen setelah konversi OWK. Selanjutnya, PT Trans Airways menyusut dari 25,8 persen menjadi 9,9 persen.

Adapun, porsi masyarakat akan terdilusi dari 13,7 persen menjadi 5,3 persen. 

Untuk menjalankan aksi korporasi itu, GIAA akan meminta izin kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 November 2020. Eksekusi penerbitan OWK baru dapat dilakukan setelahnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper