Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat IHSG Naik, Saham Bintang (BOGA) Diborong Rp161 Miliar

Saham BOGA mampu menguat dan parkir di zona hijau dengan naik 10 poin atau 0,66 persen ke level Rp1.530 pada akhir sesi pertama, setelah diborong broker
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bintang Oto Global Tbk. diborong dalam sesi perdagangan pertama Senin (5/10/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten bersandi BOGA itu mengawali perdagangan dengan stagnan di level Rp1.520. Kendati demikian, pergerakan mampu menguat dan parkir di zona hijau dengan naik 10 poin atau 0,66 persen ke level Rp1.530 akhir sesi pertama.

BOGA juga tercatat diborong oleh investor asing. Total nilai net buy atau beli bersih senilai Rp3,78 miliar.

Data transaksi broker menunjukkan total nilai transaksi saham perseroan mencapai Rp189,40 miliar pada sesi pertama. Pacific Capital menjadi broker dengan transaksi terbesar untuk saham perseroan dengan nilai pembelian Rp161,01 miliar.

Sementara itu, transaksi jual terbesar tercatat dilakukan oleh HD Capital Tbk. Rp50 miliar, Kapitalindo Utama Rp34,92 miliar, Korea Investment & Sekuritas Indonesia Rp31,64 miliar, dan Dongsuh Securities Rp30,00 miliar, dan Wanteg Sekuritas Rp15 miliar.

Bintang Oto Global menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan kendaraan, suku cadang, jasa perawatan dan perbaikan kendaraan, serta penyewaan kendaraan. Berdiri pada 2011, BOGA awalnya bernama PT Sumber Utama Niaga sebelum akhirnya berganti nama 4 tahun kemudian.

Sebagai gambaran, BOGA membukukan pendapatan Rp790,81 miliar pada 2019. Jumlah itu berasal dari penjualan kendaraan bermotor Rp676,28 miliar, jasa pemeliharaan dan suku cadang Rp51,33 miliar, insentif Rp42,02 miliar, dan sewa operasi Rp21,16 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper