Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandel, Irak Minta Pemangkasan Produksi Minyak Diundur Dua Bulan

Berdasarkan survei Bloomberg, Irak memompa 3,72 juta barel per hari pada Agustus 2020. Walaupun lebih rendah 70.000 barel dibandingkan bulan sebelumnya, volume tersebut masih di atas target 3,4 juta barel per hari seperti yang dijanjikan.
Aktivitas di kilang minyak Nasiriyah, Irak./Bloomberg.
Aktivitas di kilang minyak Nasiriyah, Irak./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA — Irak akan menunda pemangkasan produksi ekstra minyak mentah yang telah disepakati oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi Plus (OPEC+). Artinya, Irak tidak akan mengurangi produksi secepat yang telah dijanjikan.

Pada awal tahun ini, Irak sempat memompa minyak lebih besar dari kuota produksi yang diberikan OPEC+.

Sebagai kompensasinya, negeri yang pernah dipimpin oleh Saddam Husein itu harus mengurangi produksi yang lebih besar saat OPEC+ sudah memangkas produksi minyak.

Sebelumnya, Baghdad berjanji akan menyelesaikan isu produksi itu pada Agustus dan September. Tapi ternyata kini malah memberi sinyal bahwa kompensasi produksi yang disepakati akan memakan waktu lebih lama.

Jika volume kompensasi tidak bisa tercapai pada akhir September, Irak akan meminta Komite Monitor Kementerian Gabungan (JMMC) mempercepat keputusan dari negara-negara OPEC+.

“Secepatnya setelah pertemuan pada 17 September 2020, untuk memperpanjang periode kompensasi hingga akhir November,” tulis Irak dalam pernyataan, seperti dikutip dari Bloomberg pada Kamis (3/9/2020).

Komite Monitor Kementerian Gabungan (JMMC) di OPEC+ merupakan kelompok kecil menteri negara-negara OPEC+ yang memberikan saran dan nasihat untuk kebijakan organisasi. JMMC berkumpul sebulan sekali dan akan memantau produksi dari negara-negara anggotanya.

Dalam pernyataan yang sama, Irak pun menolak disebut telah meminta pengecualian dari kesepakatan pemangkasan OPEC+ seperti yang dilaporkan oleh media lokal.

Menteri Perminyakan di Irak pun menegaskan bahwa negaranya sangat berkomitmen terhadap pemangkasan produksi minyak yang tertuang dalam Deklarasi Kerjasama OPEC+ pada April 2020.

Bulan lalu, Irak dan beberapa negara OPEC+ yang “curang” berjanji akan memberi kompensasi atas produksi berlebih pada awal tahun dengan memangkas lebih banyak volume minyak mentah dari yang disepakati OPEC+ pada April tersebut.

Berdasarkan survei Bloomberg, Irak memompa 3,72 juta barel per hari pada Agustus 2020. Walaupun lebih rendah 70.000 barel dibandingkan bulan sebelumnya, volume tersebut masih di atas target 3,4 juta barel per hari seperti yang dijanjikan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper