Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan EBA Disetop BEI, Garuda Indonesia (GIAA) Tempuh Langkah Lanjutan

Manajemen Garuda Indonesia menjelaskan bahwa telah dilakukan penghentian sementara perdagangan efek beragun aset (EBA) Mandiri GIAA01.
  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjadi narasumber diskusi bertema Semangat Baru Garuda di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berkomitmen untuk tetap memenuhi kewajiban pembayaran dari Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Mandiri GIAA01.

Manajemen Garuda Indonesia menjelaskan bahwa telah dilakukan penghentian sementara perdagangan efek beragun aset (EBA) Mandiri GIAA01. Keputusan itu dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah penundaan pembayaran EBA periode Juli 2020.

BEI mengumumkan terdapat penundaan atas pembayaran amortisasi pokok kedua EBA Mandiri GIAA01 – Surat Berharga Hak atas Pendapatan Penjualan Tiket Kelas A (MGIA01).

Dengan demikian, diputuskan penghentian sementara perdagangan MGIA01 di sistem perdagangan Bursa terhitung sejak sesi pertama perdagangan Senin (27/7/2020).

Kendati demikian, emiten berkode saham GIAA itu menyatakan berkomitmen untuk tetap memenuhi kewajiban pembayaran KIK EBA. Langkah itu akan dilakukan di tengah tekanan likuiditas perseroan sebagai dampak dari penyebaran pandemi Covid-19.

"Sebagai bentuk keseriusan atas komitmen tersebut, Garuda Indonesia telah melakukan pembayaran sebagian kewajiban pokok EBA kelas A beserta hasil investasi EBA kelas A periode Juli 2020 yang disesuaikan dengan kondisi likuiditas perseroan saat ini,” jelas Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra melalui pernyataan yang diterima, Senin (27/7/2020).

Irfan mengatakan pandemi Covid-19 tidak dapat dipungkiri membawa dampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Pendapatan maskapai pelat merah itu turun 90 persen sebagai imbas dari penurunan permintaan layanan penerbangan dan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat serta penerbangan selama pandemi.

“Salah satunya dengan adanya penutupan layanan penerbangan umrah sejak Maret 2020 lalu,” jelasnya.

GIAA menjelaskan bahwa sisa pembayaran EBA periode Juli 2020 dapat diselesaikan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 90 hari. Perseroan juga membuka komunikasi bersama pemegang EBA melalui PT Mandiri Manajer Investasi (MMI) selaku manajer investasi terkait penyelesaian sisa kewajiban pembayaran KIK EBA periode Juli 2020.

Sebelumnya, MMI menyampaikan informasi bahwa KIK EBA Mandiri GIAA01 telah menerima penyerahan pendapatan dari Garuda Indonesia senilai pembagian imbal hasil investasi KIK EBA Kelas A pada 16 Juli 2020. Dana itu akan didistribusikan kepada investor pada 27 Juli 2020.

“Sedangkan penyerahan pendapatan untuk pelunasan bertahap pokok EBA Kelas A KIK EBA GIAA01 belum diterima di rekening KIK EBA GIAA01,” tulis Manajemen MMI melalui siaran pers, Senin (27/7/2020).

MMI menjelaskan bahwa sesuai prospektus dan KIK EBA GIAA01, keterlambatan pelunasan bertahap pokok EBA Kelas A memiliki tenggang waktu dengan durasi 90 hari kerja sejak keterlambatan pembayaran pelunasan. Perseroan akan tetap melakukan penagihan kepada Garuda Indonesia sebagai penerbit surat berharga.

Selain, MMI juga akan melakukan pengajuan klaim kepada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) sebagai penyedia penjamin pembayaran pendapatan penjualan tiket. Hal itu sesuai dengan ketentuan prospektus KIK serta perjanjian sehubungan dengan KIK EBA GIAA01.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper