Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Sebut 24 Persen Proyek Masih Terdampak Pandemi Covid-19

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. menyatakan dari seluruh proyek hingga saat ini tersisa 24 persen proyek yang mengalami kendala pengerjaan akibat pandemi Covid-19.
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. menyatakan dari seluruh proyek hingga saat ini tersisa 24 persen proyek yang mengalami kendala pengerjaan akibat pandemi Covid-19.

Melalui keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Emiten berkode saham PTPP itu menyampaikan bahwa hingga 15 Juli 2020, terdapat 31 proyek atau 24 persen dari total proyek dikerjakan yang masih terkendala Covid-19.

“Terdapat 16 proyek [12 persen] dalam status slowdown, 9 proyek [7 persen] dalam status lockdown dan 6 proyek [5 persen] dalam status diberhentikan sementara,” tulis manajemen, dikutip pada Rabu (15/7/2020).

Perseroan menyatakan bahwa sejumlah proyek tersebut terkendala karena lokasinya berada di zona merah dan atau terdapat perlambatan dibeberapa kegiatan proyek di lapangan.

PTPP menyatakan bahwa kontribusi pendapatan dari proyek-proyek yang terhenti tersebut memiliki kontribusi setara dengan sekitar 51 persen hingga 75 persen dari pendapatan tahun lalu.

Emiten konstruksi pelat merah itu memperkirakan, hingga Mei telah terjadi penurunan pendapatan sekitar 25 persen hingga 50 persen secara year on year (yoy). Sementara itu, laba bersih diestimasi telah mengalami penurunan sekitar 75 persen.

Untuk memitigasi dampak pandemi, perseroan menyatakan telah melakukan sejumlah upaya dari sisi operasional maupun keuangan. Selain tiu perseroan melakukan stress test terkait kinerja keuangan untuk memproyeksikan kinerja sampai dengan akhir tahun 2020 dan menyusun Business Continuity Plan (BCP).

Hingga Juni 2020, perseroan mencatatkan kontrak baru senilai Rp8,98 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru di level induk sebesar Rp7,91 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp1,07 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper