Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhotelan PT Eastparc Hotel Tbk. menyiapkan dana Rp5 miliar untuk melakukan aksi buyback saham.
Emiten berkode saham EAST itu telah menyiapkan modal sebesar Rp5 miliar untuk membeli kembali saham perusahaan. Perusahaan yang berlokasi di Yogyakarta itu akan melancarkan aksinya pada 10 Juli sampai dengan 10 Oktober 2020.
“Biaya untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham Peseroan akan berasal dari dana hasil penawaran umum perdana seperti yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 pada 2 Juli 2020,” tulis manajemen Kamis (9/7/2020).
Para pemegang saham menyetujui bahwa dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan sebagian untuk investasi, sehingga pengeluaran dana tersebut tidak akan mengganggu operasional Perseroan. Dana tersebut termasuk biaya transaksi biaya pedagang perantara dan biaya lainny sehubungan dengan transaksi buyback.
Manajemen berkeyakinan bahwa pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha. Selain itu, aksi ini tidak akan menyebabkan turunnya pendapatan perseroan
EAST telah menunjuk PT BNI Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
Pada kuartal II/2020, EAST juga melakukan aksi buyback dengan rencana awal sebesar Rp2 miliar. Namun, ketika periode buyback berakhir 13 Juni realisai pembelian hanya Rp1,51 miliar, Dari situ, EAST berhasil membeli 26,47 juta saham.
EAST melaksanakan pembelian kembali saham berasal dari penyisihan laba Perseroan pada tahun 2019 yang tidak akan mengganggu operasional Perseroan.
Pada hari ini saham EAST terparkir di level Rp59 per saham sama dengan perdagangan hari sebelumnya. Sebelum penutupan, saham EAST diperdagangkan pada level Rp58 sampai dengan Rp 61.
Sebelumnya, Direktur Penilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan terdapat fase kedua buyback selama 3 bulan kedepan. “Saat ini periode buyback yang sedang diproses itu ada Rp4,3 triliun baik BUMN atau non-BUMN,” katanya pada Selasa (30/6/2020).
Nyoman mengatakan terdapat 24 perusahaan yang memperpanjang masa pembelian. Namun dia belum dapat menjelaskan detil tentang perusahaannya. Meski demikian dia menyebut beberapa perusahaan telah melakukan pembelian hingga Rp500 miliar.
“Saat ini dana yang tersisa sekitar Rp3,8 triliun karena sudah terjadi pembelian Rp500 miliar. Pembelian dilakukan secara bervariasi tapi masing-masing memiliki durasi 3 bulan.
