Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Riuhnya Kawasan Industri Batang, Adaro (ADRO) Pacu Penyelesaian PLTU BPI

Adaro Power akan fokus untuk menyelesaikan pembangunan proyek PLTU Batang yang masih dalam tahap konstruksi.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta. Istimewa
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan, PT Adaro Energy Tbk., terus memacu penyelesaian proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia atau PLTU Batang agar tetap sesuai target pada tahun ini.

Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan bahwa saat ini perseroan melalui entitas usahanya, Adaro Power, akan fokus untuk menyelesaikan pembangunan proyek PLTU Batang yang masih dalam tahap konstruksi.

“Sampai dengan kuartal I/2020, progres konstruksinya sudah mencapai 93,6 persen,” ujar Febriati kepada Bisnis, Rabu (8/7/2020).

Adapun, PLTU itu nantinya akan berkapasitas 2 x 1.000 MW dan akan dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).

Untuk diketahui, PT BPI merupakan perusahaan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power) dengan komposisi saham 34 persen, PT Adaro Power 34 persen, dan Itochu Corporation (Itochu) sebesar 32 persen.

Setelah beroperasi, PLTU Batang akan membutuhkan sekitar 7 juta hingga 8 juta ton batu bara per tahun, di mana sekitar 60 persen hingga 65 persen akan dipasok dari PT Adaro Indonesia, anak usaha Adaro Energy

Kemudian, nantinya proyek ini akan menjual listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) di bawah Perjanjian Jual Beli Listrik (Power Purchase Agreement – PPA) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun setelah konstruksi selesai.

Di sisi lain, Febriati menjelaskan bahwa perseroan akan terus berusaha mengembangkan bisnisnya, termasuk dalam rangka mendukung pemerintah untuk mengembangkan pembangkit listrik, termasuk dengan energi baru terbarukan (EBT).

Emiten dengan kode saham ADRO itu mengaku akan terus aktif mencari proyek pembangkit baik di dalam dan luar negeri, melalui partisipasi dalam proses tender, maupun akuisisi.

Adapun, ADRO telah memiliki dua PLTU lainnya yaitu PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2x30MW yang telah beroperasi sejak 2013 dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) dengan kapasitas 2 x 100MW yang telah sukses memulai operasi komersial sejak akhir 2019.

Sementara itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan masterplan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang bakal selesai pada pekan ini.

Hal ini terungkap saat Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN untuk membahas rencana dan langkah konkretnya.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Ikmal Lukman yang hadir dalam pertemuan menyampaikan setelah kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, BKPM langsung menindaklanjuti arahan Presiden agar pengembangan KIT Batang diselesaikan dalam waktu 6 bulan.

“Kepala BKPM langsung berkoordinasi dengan Menteri BUMN, kementerian/lembaga serta BUMN terkait kemarin. Sudah ada langkah-langkah konkret yang ditetapkan. Minggu ini kami targetkan penyelesaian master plan KIT Batang,” ujar Ikmal, Selasa (7/7/2020).

Penyusunan Masterplan KIT Batang akan dibagi ke dalam 2 tahap pengembangan. Tahap 1 adalah pengembangan 450 hektare lahan, kemudian tahap selanjutnya meliputi keseluruhan wilayah seluas 4.300 hektare.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper