Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Properti Dinilai Sulit Galang Dana Saat Pandemi

Sektor properti dinilai sebagai salah satu sektor yang terimbas oleh pandemi karena penjualan properti menjadi terbatas
Presdir PT Modernland Realty Tbk William Honoris (dari kiri) bersama Presiden Komisaris Luntungan Honoris, VP Director LH. Freddy Chan, dan Dirut PT Waskita Karya Realty Tukijo bertukar naskah kerja sama pengembangan toll road city, di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presdir PT Modernland Realty Tbk William Honoris (dari kiri) bersama Presiden Komisaris Luntungan Honoris, VP Director LH. Freddy Chan, dan Dirut PT Waskita Karya Realty Tukijo bertukar naskah kerja sama pengembangan toll road city, di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan analis menilai penggalangan dana untuk memperpanjang atau melunasi utang yang bakal jatuh tempo oleh emiten properti bakal sulit dilakukan.

Salah satu obligasi perusahaan yang menghadapi kewajiban utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat adalah PT Modernland Realty Tbk. Emiten bersandi saham MDLN itu memiliki jatuh tempo utang obligasi senilai Rp150 miliar pada 7 Juli 2020 mendatang.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto mengatakan akan sulit bagi perseroan untuk menggalang dana dalam waktu singkat.

“Secara industri, ketika kondisi normal saja cost of fund sektor properti tinggi dengan kupon bunga yang besar dibandingkan dengan sektor lain. Apalagi dengan kondisi pandemi begini [akan semakin tinggi kuponnya],” katanya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2020).

Ramdhan menilai sektor properti adalah salah satu sektor yang terimbas oleh pandemi karena penjualan properti menjadi terbatas. Oleh sebab itu untuk menarik minat pasar membutuhkan kupon bunga yang tinggi. Namun dia pesimistis hal itu akan dilakukan mengingat terbatasnya waktu penerbitan.

Menurutnya cara yang paling realistis saat ini adalah merestrukturisasi surat utang atau bahkan default. Selain itu, dia yakin perseroan telah mencadangkan dana untuk melunasi kewajiban.

“Saat ini saya belum mendengar kabar terkait penerbitan surat utang baru. Jadi kemungkinan perusahaan memiliki skema lain seperti restrukturisasi yang tinggal menunggu waktu tepat untuk pengumumannya,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan 2019, emiten berkode saham MDLN itu memiliki kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp553,86 miliar. Dana yang cukup bila harus melunasi kewajiban Utang Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 sebesar Rp150 miliar.

Surat utang  itu memiliki kupon sebesar 12,50 persen dengan menjaminkan 2 bidang tanah milik entitas usaha  PT Mitra Sindo Sukses. Kedua tanah itu terletak di kawasan Jakarta Garden City, Cakung Jakarta TImur dengan luas gabungan 133.781 meter persegi senilai Rp1,17 triliun.

Ramdan menilai sekalipun gagal bayar, kemungkinan perseroan tidak akan menjual tanah itu. Pasalnya dalam situasi pandemi akan sulit melakukan likuidasi aset tanah untuk melunasi kewajiban.

“Mungkin saja ada pembeli potensial tapi tetap saja proses pencairan aset itu akan lama,” katanya.

Di sisi lain, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tidak segan-segan memberikan peringkat CCC kepada MDLN. Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia Salyadi Saputra mengatakan perusahaan dengan peringkat itu memiliki neraca keuangan yang rentan.

“Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang,” pungkasnya dalam keterangan resmi, dikutip Bisnis, Kamis (25/6/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper