1. Kebijakan Moneter Kurang Agresif, Pasar Obligasi China Kian Lesu
Pasar obligasi China diperkirakan akan kian lesu seiring dengan keengganan pemerintah China melancarkan kebijakan moneter yang agresif.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (4/6/2020), imbal hasil (yield) obligasi pemerintah China tenor 10 tahun telah menyentuh 2,85 persen pada Rabu, level tertinggi sejak Februari. Adapun lonjakan yield ini telah terjadi sebanyak 20 basis poin dan sejak awal Mei 2020 sekaligus menjadikan obligasi pemerintah China sebagai obligasi pemerintah dengan performa terburuk kedua dunia setelah Bulgaria.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. New Normal, Lampu Hijau Kebangkitan Saham Transportasi
Sejumlah emiten sektor transportasi optimistis keadaan normal baru (new normal) akan dapat memulihkan kinerja perusahaan seperti semula. Sejumlah langkah antisipatif pun juga telah disiapkan.
Direktur Keuangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Hindra Tanujaya mengatakan, kondisi perseroan saat ini masih cukup baik. Angka penyewaan atau rental mobil dinilai masih cukup stabil di tengah kondisi pandemi virus corona.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Banjir APD dan Masker, Indonesia Siap Ekspor ke Negara Lain
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui pasokan alat pelindung diri (APD) dan masker di dalam negeri saat ini dalam kondisi berlebih.
“Kondisi sekarang, kita banjir APD dan masker. APD dan masker tersebut diproduksi oleh produsen lokal,” ujar Agus Gumiwang dalam acara diskusi dengan pemimpin redaksi media massa, Rabu (3/6/2020).
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Facebook Investasi ke Gojek, Pemerintah Perlu Awasi Terkait Data
Pemerintah dinilai harus menyediakan platform keterbukaan informasi publik terkait dengan penawaran investasi oleh para investor terhadap objek bisnis berbasis data di Tanah Air sebagai langkah pengamanan data pribadi pengguna.
Hal tersebut disampaikan Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi K. Sutedja terkait dengan penanaman modal yang dilakukan Facebook dan PayPal ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek baru-baru ini. Dia menilai aksi korporasi itu perlu diawasi demi keamanan data pengguna.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Tambah Modal di Gojek, Google dan Tencent Mengaku Bangga
Dua perusahaan teknologi global yang sudah terlebih dahulu menjadi investor Gojek adalah Google dan Tencent, dan kembali menanamkan modal terus berkolaborasi di beberapa proyek.
VP Payments and Next Billion Users Google Caesar Sengupta mengatakan inovasi dan teknologi Gojek telah memberikan dampak yang luar biasa dan mempermudah hidup sehari-hari masyarakat di seluruh Indonesia dan turut serta dalam mendukung digitalisasi UMKM.
Baca berita selengkapnya di sini.