Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minat Investor Masih Tinggi, JFX Pertahankan Target Transaksi

Di tengah pandemi Covid-19, JFX mencatat kenaikan volume transaksi keseluruhan kontrak sebesar 38,5 persen (year on year) pada kuartal I/2020.
Direktur PT Jakarta Futures Exhcange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang (dari kiri) bersama Kepala Biro Pengembangan dan Pengawasan Dharma Yugo Hermansyah, dan Direktur JFX Donny  Raymond menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur PT Jakarta Futures Exhcange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang (dari kiri) bersama Kepala Biro Pengembangan dan Pengawasan Dharma Yugo Hermansyah, dan Direktur JFX Donny Raymond menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Rabu (10/1)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta Futures Exchange atau JFX mempertahankan target pertumbuhan volume transaksi sebesar 15 persen pada tahun ini meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Direktur Utama Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang mengatakan pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi minat investor untuk melakukan transaksi di perdagangan berjangka. Bahkan, pertumbuhan transaksi cenderung stabil di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah.

"Untuk pertumbuhan 15 persen selama 2020, sampai saat ini masih in line dan sementara waktu belum ada perubahan, meskipun kami akan terus mengevaluasi perkembangan pandemi ini dari waktu ke waktu,” ujar Stephanus dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (22/4/2020).

Adapun, minat investor tersebut tercermin dari total volume transaksi keseluruhan kontrak JFX yang berhasil naik hingga 38,5 persen secara year on year pada kuartal pertama tahun ini.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, JFX membukukan volume transaksi sebesar 2,57 juta lot, lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,85 juta lot.

Dari total tersebut, tercatat transaksi kontrak multilateral naik 27,6 persen year on year menjadi sebesar 364.626 lot dan kontrak bilateral yang naik 40,3 persen year on year menjadi sebesar 2,2 juta lot.

Sementara itu, untuk perdagangan fisik timah per 15 April 2020, JFX telah mencatatkan transaksi sebanyak 19.895 ton dan yakin target perdagangan fisik sebesar 72.000 ton masih dapat dicapai.

Di sisi lain, Paulus mengatakan bahwa pihaknya banyak melihat kecenderungan yang dilakukan investor untuk migrasi portofolio di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang membuat pasar sangat volatil.

“Investor mempunyai peluang di setiap komoditi untuk mendapatkan  keuntungan dari pergerakan volatilitas harga di perdagangan berjangka komoditi, disini yang terlihat sangat menarik adalah kontrak emas Loco London dan Oil,” jelas Paulus.

Pada kuartal I/2020, di transaksi bilateral kontrak loco London berhasil naik 44,9 persen yoy menjadi 1,69 juta lot dan kontrak energi naik 50 persen (yoy) menjadi 39.546 lot.

Di transaksi multilateral, kontrak Olein berhasil naik signifikan sebesar 186,7 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi sebesar 104.555 lot. Selain itu, kontrak kopi juga mengalami kenaikan cukup impresif sebesar 63 persen menjadi sebesar 117.016 lot.

Adapun hingga saat ini, JFX masih menanti persetujuan peluncuran kontrak baru yaitu kontrak emas fisik digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang masih belum mendapat kepastian.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper